WAHANANEWS.CO, Jakarta - Duka masih menyelimuti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dua prajurit terbaik gugur dalam tugas menjelang upacara besar tersebut, dan kini keluarga mereka menerima santunan dari negara sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengorbanan mereka.
Baca Juga:
DPR Minta Audit Keselamatan Militer, Dua Prajurit Gugur di Momen Persiapan HUT TNI
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa keluarga dua prajurit yang gugur mendapatkan santunan senilai Rp 350 juta dari Asabri.
“Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga, Rp 350 juta,” ujar Sjafrie saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan.
Selain santunan, kedua prajurit tersebut juga memperoleh kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) sebagai penghargaan atas dedikasi mereka. “Dan kenaikan pangkat luar biasa,” tambah Sjafrie.
Baca Juga:
Prajurit Kostrad Gugur Jelang HUT Ke-80 TNI di Monas, Terjatuh dari Atas Tank Saat Persiapan Upacara
TNI kehilangan dua prajuritnya dalam dua insiden berbeda yang terjadi di tengah persiapan dan pelaksanaan kegiatan HUT ke-80 TNI.
Korban pertama adalah Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim dari Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir yang meninggal dunia saat menjalankan latihan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) di Teluk Jakarta pada Kamis (2/10/2025).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat Praka Zaenal mengalami kendala pada proses pembukaan parasut.
“Insiden tersebut terjadi saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat proses opening parachute. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman segera mengevakuasi dan membawanya ke RSPAD Gatot Subroto,” ujar Tunggul, Minggu (5/10/2025).
Meski sempat sadar dan mendapat perawatan intensif selama dua hari, Praka Zaenal akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (4/10/2025) pukul 03.01 WIB.
Sementara korban kedua adalah Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi, anggota Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad), yang meninggal dunia setelah terjatuh dari atas tank di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025) malam.
“Betul. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” ungkap Pangkostrad Letjen Mohammad Fadjar kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]