"Lalu, surat dukungan tersebut tidak ada KOP surat dari partai. Dan sebagian besar tidak ada cap partainya juga. Kalau menurut saya pribadi, surat dukungan itu baru mengesahkan seorang bakal calon menjadi calon. Bukan langsung sebagai dasar menjadi ketua terpilih," paparnya.
Selain itu, imbas dari Muscab KPPI tersebut, perwakilan dari PPP dikabarkan akan hengkang dari kepengurusan DPC KPPI Sumedang dengan kepemimpinan saat ini.
Baca Juga:
Peduli dan Inklusif, Brigjen Mustikaningrat Hadirkan Harapan Baru bagi Sumedang
Bahkan, buntut lainnya dari ketidak puasan hasil Muscab KPPI Sumedang tersebut adalah mundurnya mantan Ketua KPPI Sumedang periode 2017-2022 Anye Widuri dari Partai Golkar.
"Saya menganggap jika muscab itu untuk mufakat. Tapi kenapa endingnya seperti ini. Kelihatannya ini ada komunikasi yang kurang transparan," kata Anye.
Anye juga mengungkapkan alasannya mundur dari Partai Golkar. Karena dirinya merasa kurang maksimal dalam mewakili Golkar dalam menjalankan KPPI.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
"Di dalam KPPI itu saya sebagai utusan dari Partai. Sedangkan saya sendiri mungkin dianggap ada kekurangan sebagai ketua. Ya sudah, bentuk konsekuensinya karena mungkin saya dianggap kurang baik, jadi lebih baik saya mundur saja," tuturnya.
Sementara itu, hasil dari Muscab tersebut, Politikus Partai Golkar Sonia Sugian terpilih menjadi Ketua DPC KPPI Sumedang periode 2022-2027. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.