WahanaNews.co | Banyak
pihak menilai, hingga sejauh ini PDIP seolah telah menutup peluang Gubernur
Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres 2024. PDIP pun
mempersilakan jika Ganjar ingin tetap maju sebagai capres lewat partai lain.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Apakah Ganjar mau?
Pengamat politik dari CSIS, Arya Fernandes, menilai Ganjar
akan mempertimbangkan beberapa hal untuk maju capres 2024 tanpa PDIP.
Menurutnya, Ganjar akan mau jika ada partai yang benar-benar mendukung melalui
keputusan tertinggi partai tersebut.
"Seberapa mungkin Ganjar mau maju di luar PDIP itu
ditentukan beberapa hal, pertama apakah partai-partai itu mampu memberikan
garansi kepada Ganjar untuk dicalonkan. Kalau ada garansi misalnya pernyataan
putusan resmi partai melalui forum tertinggi bisa rakernas, rapimnas. Kalau ada
garansi itu mungkin bisa membuat Ganjar tertarik untuk mencalonkan," kata
Arya, kepada wartawan, Senin (16/4/2021).
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
"Meskipun elektabilitas Ganjar tinggi tapi belum ada
partai yang melirik secara kelembagaan, misalnya tiba-tiba ada satu partai
bikin rapimnas dukung Ganjar misalnya kan belum ada. Jadi kepastian dia maju
tanpa PDIP ya belum pasti," lanjut Arya.
Arya mengatakan jika ada partai yang mengusung Ganjar sulit
untuk memenuhi syarat pencalonan. Karena, menurutnya, mayoritas partai telah
memiliki calon masing-masing.
"Gerindra nggak mungkin, Golkar ada juga ada calonnya,
dari partai menengah juga agak susah PKB pun memajukan Cak Imin juga,"
ujarnya.
Meski elektabilitas Ganjar tinggi, partai lain juga tetap
memperhitungkan keuntungan jika mengusung Ganjar. Menurutya, elektabilitas
Ganjar belum tentu membuat partai pengusungnya menang.
"Dari sisi partai mereka akan hitung-hitungan juga
kalau dukung Ganjar, suara partainya akan besar nggak, mendapat keuntungan
nggak, terus akan ada kemungkinan nggak dia akan menang," ujarnya.
Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio,
mengatakan Ganjar tidak mungkin maju capres tanpa PDIP. Dia mengatakan Ganjar
tidak ingin disebut kacang lupa akan kulitnya.
"Saya memprediksi Ganjar nggak mau maju dari partai
selain PDIP, ada 2 alasannya, Ganjar tidak mau disebut kacang lupa kulit, sebab
dirinya dibesarkan oleh PDI Perjuangan," ujar Hendri.
Ganjar juga telah mendapat sejumlah fasilitas lewat PDIP.
Karena itu lah, menurutnya, Ganjar tidak mungkin berani maju tanpa PDIP.
"Alasan kedua, sebagai kader PDI Perjuangan Ganjar
sudah banyak menerima fasilitas-fasilitas dari PDIP," tuturnya.
PDIP Persilakan
Ganjar Maju lewat Partai Lain
PDIP buka suara terkait Ganjar Pranowo yang bisa maju calon
presiden (capres) 2024 dari partai lain. PDIP mempersilakan hal itu.
"Kalau itu, dengar pendapat Mas Pacul, 25 Mei, hari
Selasa. Kalau dia (Ganjar) maju, kan dipersilakan dari partai kan kalimat kamu
itu. Sudah dijawab sama Mas Pacul, saya nggak boleh ngulang lagi sebagai kader.
Kan udah ada yang jawab," kata Wasekjen PDIP Utut Adianto kepada wartawan
di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021).
Ketua Bapilu PDIP Bambang Wuriyanto pernah bicara terkait
jika ada keinginan partai lain meminang Ganjar sebagai capres 2024. Bambang
Pacul menyebut PDIP mempersilakan jika Ganjar mau mengambil langkah seperti eks
kader PDIP Rustriningsih.
Rustriningsih merupakan mantan kader PDIP dan Bupati
Kebumen. Pada 2013, Rustriningsih ingin maju menjadi Gubernur Jawa Tengah,
namun PDIP tak memberi restu. Rustriningsih pada Pilpres 2014 kemudian
mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berkebalikan dengan PDIP yang
mengusung Joko Widowo-Jusuf Kalla.
"Beginilah, bahwa Bu Rustri kader PDIP, itu srikandinya
Ibu Megawati Soekarnoputri, Ibu statement di Jawa Tengah "Ini Srikandiku", tapi
ketika kemudian Bu Rustri pindah dengan partai lain, Ibu marah nggak? Saya
nggak tahu persoalan Ibu, tapi ada nggak ibu statement marah? Nggak ada. Boleh
nggak? Ya monggo kalau orangnya (Ganjar) mau, orangnya (Ganjar) mau monggo,
sudah banyak contoh kok, banyak contoh itu di Jawa Tengah itu semua orang tahu,
Ibu Rustriningsih," sebutnya.
Hasil Survei
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menakar
peluang Ganjar maju Pilpres 2024 tanpa dukungan PDIP. Hal ini menyusul isu PDIP
kemungkinan akan mencalonkan Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani.
SMRC awalnya memaparkan hasil analisis pemilih tiga calon
teratas, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, tanpa
menyertakan pemilih PDIP. Responden dalam survei ini ditanya "Bila pemilihan
presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai
Presiden di antara nama berikut?". Hasil survei menunjukkan Ganjar Pranowo
unggul dibandingkan dua kandidat lainnya tanpa pemilih PDIP.
"Ganjar mendapat dukungan terbanyak 35,5 persen disusul
Prabowo 30,8 persen, dan Anies Baswedan 25,5 persen. Yang belum tahu 8,4
persen," kata peneliti SMRC Saidiman Ahmad dalam rilis survei SMRC partai
politik dan calon presiden.
Kemudian, SMRC juga memaparkan peluang Ganjar memenangi
Pilpres 2024 apabila diusung partai selain PDIP. Hasilnya, Ganjar mungkin
mendapat dukungan paling banyak dari PKB sebesar 68 persen, Partai Demokrat
sebesar 40 persen, serta partai nonparlemen dan yang belum memutuskan mendukung
partai mana.
"Ganjar juga mendapat suara cukup baik dari pemilih
Golkar (36%), hanya sedikit di bawah Prabowo dari pemilih Golkar (41%). Ganjar
juga mendapat suara lebih baik dari pemilih NasDem dibanding Anies,"
jelasnya. [dhn]