WahanaNews.co | Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Sebby Sambom mengakui penembakan dua orang di Distrik Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua dilakukan kelompoknya.
Penembakan itu di bawah pimpinan Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni dan Mayor General Lekagak Telenggen.
Baca Juga:
Sejumlah Tokoh Masyarakat Paniai Mengutuk Keras Aksi KKB di Paniai
Menurut Sebby, keduanya merupakan penanggung jawab operasi penembakan tersebut.
"Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni dan Mayor General Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum bertanggung jawab atas penembakan itu," kata Sebby dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/4).
Namun, Sebby membantah pernyataan pihak kepolisian yang menyebut kedua korban merupakan tukang ojek. Menurutnya, dua orang tersebut merupakan intelijen TNI Polri.
Baca Juga:
OPM Sebut TNI Kerahkan Pesawat dan Bom di Papua, Mabes: Tidak Benar
Sebby mengatakan pihaknya sudah lama melarang warga sipil memasuki wilayah perang untuk keperluan apapun, termasuk proyek dan mencari nafkah.
"Itu semua anggota intelijen TNI Polri sebagai mata-mata intelijen TNI Polri jadi kami tidak pusing," ujarnya.
Sebby berujar, pihaknya sudah melarang warga sipil memasuki wilayah perang, maka pernyataan kepolisian yang menyebut dua korban itu tukang ojek dan warga sipil merupakan kebohongan publik.
"Kalau kamu klaim itu tukang ojek itu warga sipil kami anggap itu kalian kebohongan publik," tuturnya.
Wartawan telah menghubungi Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal guna meminta tanggapan atas tudingan ini. Namun, hingga berita ini ditulis Kamal belum menanggapi.
Namun, pada Selasa (12/4) kemarin, Kamal kepada wartawan mengatakan dua orang tukang ojek ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya,Papua pada Selasa (12/4). Salah satu korban meninggal dunia. Sementara, satu lainnya dalam keadaan kritis.
"Dua korban dari penembakan itu, yang meninggal dunia atas nama Soleno Lolo akibat luka tembak di bagian rusuk sebelah kanan dan yang satu kritis atas nama Sauku Dg Paewa mengalami luka tembak di bagian kepala," kata Kamal kepada wartawan.
Kamal belum merinci lebih lanjut mengenai kronologi penembakan tersebut. Hanya saja, pihak kepolisian menyatakan tengah mengejar kelompok separatis yang diduga terlibat dalam aksi itu.
"Pelakunya masih didalami dan perlu dikumpulkan keterangan untuk mengetahui dari kelompok mana yang melakukan kekerasan di Puncak Jaya," jelasnya. [rsy]