Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa mutasi dan promosi ini merupakan bentuk pembinaan organisasi serta bagian dari adaptasi strategis.
"Rotasi jabatan merupakan bagian penting dari siklus pembinaan personel di lingkungan TNI," ujarnya.
Baca Juga:
TNI Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Kembali ke Barak dan Hormati Sipil
Menurutnya, keputusan ini tidak sekadar bersifat administratif, melainkan upaya strategis untuk memperkuat organisasi dan menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
"Mutasi ini merupakan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas. Ini juga bentuk kesiapan TNI dalam menghadapi dinamika yang terus berubah, baik di dalam negeri maupun global," tambahnya.
Dari 117 perwira tinggi yang mengalami pergeseran jabatan, rinciannya adalah 47 dari Angkatan Darat, 30 dari Angkatan Laut, dan 40 dari Angkatan Udara.
Baca Juga:
TNI Tegaskan Anggotanya Tak Ikut Rusuh di DPRD Sumsel, Hanya Cari Makan
"Langkah ini mencerminkan proses regenerasi yang berkesinambungan, sekaligus sebagai bagian dari adaptasi strategis dalam menjaga kesiapsiagaan pertahanan nasional," kata Kristomei.
Rotasi ini mencakup sejumlah posisi strategis seperti Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas), Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Pangdam Jaya, hingga Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal).
"Rotasi ini menjadi bukti nyata komitmen Panglima TNI dalam mendorong modernisasi dan peningkatan kinerja satuan, sejalan dengan visi TNI yang Prima: Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif," ujar Kristomei.