WahanaNews.co | Hubungan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menjadi sorotan beberapa pekan terakhir.
Terutama setelah acara Rakernas NasDem dan PDIP yang digelar hampir berbarengan pada pertengahan dan pengujung Juni lalu.
Baca Juga:
Pilkada DKI Jakarta: Anies Baswedan Hormati Langkah Nasdem yang Tak Mengusungnya
Dalam Rakernas NasDem di JCC Senayan, Paloh sempat menyindir soal partai sombong. Partai sombong ini kemudian ditanggapi oleh Megawati saat Rakernas II di Lenteng Agung.
Mega merasa heran jika ada yang menyebut dirinya atau PDIP sombong. Megawati pun mengatakan dirinya tidak pernah menjelek-jelekan partai politik atau ketua umum partai politik manapun.
"Saya tidak pernah loh, tidak pernah menjelekkan partai manapun, tidak pernah, ketua partai apapun," kata Mega, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Tanggapi Pesimisme Surya Paloh, PDI-P Ingatkan Potensi Kejutan Politik Anies
Setelah mencuat wacana tersebut, NasDem kemudian menjernihkan persoalan. Sekretaris Fraksi NasDem DPR Saan Mustopa mengatakan pernyataan Paloh agar menjauhkan praktik kesombongan dalam berpolitik merupakan peringatan bagi internal partai. Bukan sindiran untuk pihak luar.
"Jadi itu kan lebih internal saja. Jadi enggak ada kita nuduh partai lain sombong atau apa. Apalagi nuduh satu partai, enggak ada," kata Saan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (21/6).
Hal lain yang menjadi sorotan hubungan Paloh dan Megawati adalah keputusan Rakernas NasDem yang memasukkan kader PDIP, Ganjar Pranowo dalam bursa kandidat calon presiden 2024.
Tak hanya itu, Surya Paloh juga turut membantah semua rumor yang beredar soal panas dingin hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam beberapa waktu terakhir.
Surya menyatakan, hubungannya dengan anak Presiden RI pertama Soekarno itu baik-baik saja. Ia mengaku siap berkomunikasi dengan Mega kapan pun.
Dan menurut dia, pertanyaan soal hubungan PDIP-NasDem juga harus ditanyakan langsung ke Maga, tidak hanya dirinya.
"Saya siap aja berkomunikasi apa aja. Tapi yang harus Anda tanyakan pada Mbak Mega. Mbak Mega, mau berkomunikasi apa enggak. Mbak Mega suka berkomunikasi apa enggak. Mbak Mega merasa ada miskomunikasi apa enggak," kata Paloh dalam salah satu program TV nasional, Senin (4/7/2022) malam.
Namun demikian, Paloh membenarkan NasDem hingga kini belum berkomunikasi dengan PDIP terkait kemungkinan kerja sama atau koalisi menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Dia pun berharap belum adanya komunikasi antara Nasdem dan PDIP tak membawa kedua partai pada hubungan yang lebih buruk. Tapi, ia memastikan masalah komunikasi tersebut berjalan normatif. Menurut Paloh, komunikasi antara Nasdem dan PDIP hanya menunggu waktu.
"Sejauh ini semuanya masih berjalan normatif. Jadi, kalau pun belum ada komunikasi yang intens, itu masalah waktu aja. Mudah-mudahan waktu akan bisa lebih menjawabnya," kata Paloh.
Paloh menilai tak ada yang perlu didramatisasi dalam hubungannya dengan Megawati. Dia sempat mengenang peristiwa saat dirinya tak disalami Mega di DPR pada 2019 silam.
Kala itu, media dan publik kata Paloh sempat bertanya-tanya. Padahal, lanjutnya, Mega hanya luput melihat dirinya. Dia menegaskan peristiwa itu hanya kebetulan.
"Ingat kan ketika Mbak Mega enggak nyalamin saya di DPR? Ingat. Ribut seakan-akan semuanya. Seakan-akan Mbak Mega enggak suka," kata Paloh.
"Saya pikir enggak. Kebetulan aja. Enggak terlihat gimana. Kelewat. Dan saya bisa terima itu. Enggak ada masalah itu sebenarnya," tambahnya. [rsy]