WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo memberikan respons terhadap rasa kecewa yang diungkapkan oleh beberapa anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Rasa kecewa tersebut muncul setelah Putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diumumkan sebagai calon wakil presiden potensial dari kelompok yang berlawanan dengan Prabowo Subianto. Jokowi dianggap telah meninggalkan partai tersebut.
Baca Juga:
Megawati Akui Luka Hati Usai Pemilu 2024
"Saya tidak ingin mengomentari," kata Jokowi di Pasar Bulan, Gianyar, Bali pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sedang sedih dan luka hati yang perih karena Jokowi dianggap telah meninggalkan partai.
"PDIP selama ini telah mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Jokowi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga:
Langkah Mengejutkan PDI-P: Adi Sutarwijono Dicopot dari Ketua DPC Surabaya
Menurut Hasto, pencalonan Gibran, yang masih merupakan anggota PDIP, sebagai calon wakil presiden oleh kubu Prabowo dianggap sebagai tindakan yang melanggar prinsip-prinsip politik, konstitusi, dan kehendak rakyat Indonesia.
Dia berpendapat bahwa tindakan tersebut terjadi melalui upaya manipulasi hukum yang dilakukan di Mahkamah Konstitusi.
Gibran, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo berusia 36 tahun, memasuki panggung pemilihan presiden tahun 2024 setelah Mahkamah Konstitusi mengambil keputusan mengenai batasan usia minimum bagi calon presiden dan wakil presiden.
Aturan tersebut mengharuskan calon presiden dan wakil presiden berusia 40 tahun, tetapi tidak menghalangi seseorang yang memiliki pengalaman sebagai kepala daerah untuk mencalonkan diri.
Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, adalah ipar dari Presiden Jokowi, yang juga merupakan paman dari Gibran.
Kehadiran Gibran dalam pemilihan presiden memunculkan kritik terhadap Jokowi, dengan beberapa pihak menilai bahwa dia berupaya memperkuat dinasti politik selama masa pemerintahannya.
Jokowi menyatakan bahwa sebagai orang tua Gibran, tugasnya adalah memberikan doa dan restu. Namun, dia menegaskan bahwa dia tidak campur tangan dalam pemilihan calon presiden dan wakil presiden, dan bahwa hal tersebut merupakan wewenang dari partai politik.
“Ya orang tua tuh tugasnya mendoakan dan merestui, keputusannya semuanya di dia (Gibran),” ungkap Jokowi saat menghadiri apel Hari Santri di Surabaya, pada Minggu, (22/10/2023), melansir Tempo.
Sementara Jokowi sebelumnya menyatakan tidak ada masalah dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah Gibran jadi Cawapres Prabowo.
"Baik-baik saja," kata Jokowi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]