WahanaNews.co | Beredar video berdurasi 1 menit 51 detik di jejaring WhatsApp yang merekam Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD), Andi Arief, sedang berbicara tentang isu perpolitikan di Indonesia.
Tampak tertulis Jiwa Demokrat di sisi atas video saat Andi Arief, yang mengenakan kemeja biru, sedang berbicara.
Baca Juga:
Sebut Partai Tak Bisa Sombong, Andi Arief Prediksi Nasib Anies-Ganjar di 2029
Dalam video yang beredar, Andi menyinggung tentang potensi Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menjadi Capres.
Menurut alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, semua pihak sebenarnya berani melawan Puan dalam kontestasi politik.
Sebab, kata Andi Arief, semua lawan politik merasa yakin akan menang apabila berhadapan dengan Puan dalam kontestasi politik.
Baca Juga:
Rugikan Demokrat, Andi Arief Ungkap Ada Aksi Penggelembungan Suara Partai
Namun, kata dia, keberanian itu menjadi ciut ketika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.
"Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja," ujar Andi Arief.
Pernyataan tersebut langsung dikritik Ketua DPP PDIP, Said Abdullah.
"Itu menurut hemat saya sangat berlebihan," kata Said, saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Ketua Banggar DPR RI itu menyarankan Andi Arief bisa mengungkap hal rasional ketika berpolitik, dan bukan melontarkan tudingan.
"Dia seharusnya lebih rasional memandang konstelasi politik nasional," ucap Said.
Selain membahas soal Puan Maharani, Andi dalam video itu juga mengungkap informasi yang diperoleh Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Diketahui, SBY sebelumnya mengaku akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024.
Sebab, Presiden keenam RI itu memperoleh informasi soal dugaan kecurangan pesta demokrasi di Indonesia.
"Dia (SBY) sudah mendengar langsung, skenario dua pasang, lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi Arief, dalam video yang beredar.
Dia, di akhir video, juga mengungkap kemungkinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bakal masuk penjara apabila tidak mengikuti skenario kecurangan Pemilu.
"Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau enggak nurut, tinggal masuk penjara saja itu," katanya. [gun]