"Bayangkan saja, banyak kader
bahkan pendiri yang kecewa dengan Partai Demokrat," katanya.
"Juga masyarakat umum yang dulu
mengidolakan Partai Demokrat sebagai pilihan terbaiknya saat pesta demokrasi,
utamanya pada Pemilu tahun 2009," ujar Darmizal.
Baca Juga:
Pemfitnahan, Marzuki Alie Laporkan AHY ke Bareskrim
"Jika caranya seperti ini, maka tahun 2024 bisa menjadi Pemilu
terakhir yang diikuti Partai Demokrat," tambahnya.
Lebih lanjut, mantan Wasekjen Demokrat
ini juga menilai, gaya play victim
dan pencitraan yang berlebih sangat terkesan dalam
kepemimpinan AHY.
Gaya yang berlebihan itu justru
membuatnya khawatir Partai Demokrat akan mulai ditinggalkan masyarakat. Padahal,
hal itu bukan nilai yang dibangun oleh para pendiri.
Baca Juga:
SBY Yakin Jokowi Tak Tahu Ulah Moeldoko di Kasus Demokrat
"Play victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru
yang lupa akan sejarah partai," tegasnya.
Sementara itu, Darmizal mengaku
terkejut saat mengetahui isu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang
dilancarkan beberapa kader itu hingga menyeret nama Kepala Staf
Kepresidenan Moeldoko.
Namun, ia justru mengungkapkan isu
tersebut adalah pertanda baik. Menurutnya, KLB yang tengah menjadi
polemik di tubuh Demokrat bukan tindakan ilegal.