WahanaNews.co | Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno memprediksi kesempatan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk melenggang ke Senayan pada Pemilu 2024 cukup kecil usai ditinggal sejumlah pentolan.
Apalagi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga secara blak-blakan menyebut akan ada sejumlah kader yang bakal keluar PSI dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
Adi menilai PSI akan 'pincang' dan sulit menembus ambang batas parlemen dengan ketentuan perolehan suara paling sedikit empat persen.
"Secara sederhana orang tidak perlu ahli politik untuk menjelaskan bagaimana dengan skuad yang pincang dan tidak diperkuat pemain kunci. PSI menghadapi 2024 tentu gelap gulita," kata Adi dikutip CNN, Sabtu (17/12).
Adi menilai terdapat dua hingga tiga penyebab para pentolan kader PSI mulai 'rontok'. Pertama, ia menilai isu-isu yang dibawa PSI sangat konfrontatif, liberal, dan sangat agresif.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
Langkah politik PSI, menurutnya, tidak sesuai dengan budaya politik Indonesia yang cenderung moderat. Ia menyarankan PSI membawa isu yang lebih lunak.
"PSI kan sangat agresif misalnya menyerang kelompok kanan, tapi PSI tidak bisa menjaga keseimbangan isu. PSI tidak berani kritik terhadap kelompok nasionalis, misalnya mana pernah kita lihat politisi PSI mengkritik PDIP, Golkar, Gerindra, dan seterusnya," kata dia.
Kedua, Adi menilai para kader yang hengkang juga lelah karena PSI tak lolos ke Senayan pada Pemilu 2019 lalu.