WahanaNews.co | Posisi ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terancam dari internal partai.
Hal itu dikatakan Pengamat Politik Moh Sholeh Basyari.
Baca Juga:
Bawaslu Perintahkan KPU Tetapkan 2 Kader PKB yang Dibatalkan sebagai Calon Legislatif Terpilih
"Kalau ada yang menyebut pihak luar yang ingin membajak PKB, itu jelas salah. Bagaimana caranya, dan sepertinya orang yang menyebut itu hanya sekadar untuk menutupi kegamangan dan ketakutan saja," katanya dihubungi di Jakarta, Rabu (18/5).
Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu mengungkapkan posisi Muhaimin semakin goyah, baik sebagai ketua umum maupun sebagai calon presiden dari PKB.
"Ini bukan lagi sekadar isu-isu semata. Tetapi, karena adanya tekanan dari internal PKB sendiri," ungkap aktivis Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Baca Juga:
Cak Imin Kembali Pimpin PKB hingga 2029
Dia menjelaskan PKB terbentuk dan terbangun dari beberapa tonggak, di antaranya NU dan Gusdurian. Saat ini kata dia, dua tonggak besar itu tidak mendukung Muhaimin bahkan cenderung berkonflik.
"Itu semua terbuka, ada para senior-senior partai yang bermain sendiri-sendiri. Bahkan ada petinggi partai yang terang-terangan akan mendukung capres lain," katanya menegaskan.
Dia meminta agar pihak eksternal atau di luar PKB tidak terseret atau pun dilibatkan dalam konflik itu.
Hal itu disampaikan Sholeh terkait pernyataan tokoh NU Umar Hasibuan yang mengklaim ada pihak yang hendak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mau membajak partainya dengan berbagai cara.
Menurut Sholeh, semakin banyak pendukung Muhaimin yang berkomentar, maka semakin terlihat ketakutan itu. Sehingga mencari-cari pihak yang akan menjadi kambing hitam. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.