WahanaNews.co | Pelaku pengeboman Bom Bali 1, Ali Imron, disebut pernah meminta izin agar meledakkan bom di rumah mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.
Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Hermawan Sulistyo.
Baca Juga:
Mendagri Beberkan Modus Pendanaan Teroris di Indonesia
Menurutnya, pernyataan itu diperoleh Hermawan saat ia melakukan wawancara untuk kali pertama dengan napiter tersebut.
Pada pertemuan itu, Ali bertanya, apakah masih terdapat orang yang tidak percaya bahwa kelompoknya bisa membuat bom.
"Waktu saya wawancarai pertama kali itu, Ali Imron bilang, Pak apa masih ada orang-orang yang tidak percaya kami yang bikin, kami yang ngebom?" kata Hermawan menirukan Ali, dalam diskusi virtual, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga:
Berikut Sejumlah Eksekusi Mati yang Terjadi di Indonesia, No 3 Pernah Gemparkan Dunia
Merespons pertanyaan ini, Hermawan menjawab bahwa masih banyak orang yang tidak percaya.
Sebab, Ali Imron berasal dari Tenggulun, sebuah desa kecil dan miskin di wilayah Lamongan.
"Ya mana orang percaya kamu orang Tenggulun, Desa di Lamongan, desa miskin di Lamongan, mana punya kemampuan," ujar Hermawan.
Mendengar jawaban itu, Ali lantas meminta agar ia diizinkan melakukan demonstrasi membuat bom dan diledakkan di halaman Polda Metro Jaya.
Bahkan, jika belum cukup membuat orang percaya, Ali Imron akan meledakkan bom di rumah bekas Ketua MPR RI, Amien Rais.
"Kalau masih kurang, Bapak kasih tahu alamat rumahnya Amien Rais, saya mau ledakkan di rumahnya, boleh enggak? Supaya orang percaya. Ini omongannya Ali Imron," ucap Hermawan.
Diketahui, aksi teror Bom Bali 1 menewaskan 202 orang dan menyebabkan lebih dari 300 orang luka-luka dilakukan dengan menggunakan bom dengan bobot sekitar 1 ton.
Teror itu didalangi oleh anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang pernah mendapatkan pendidikan militer di Afghanistan pada kurun 1985-1989.
Mereka antara lain, Dulmatin, Amrozi, Ali Imron, Imam Samudera, dan lainnya.
Saat penyidikan berlangsung, Amien Rais meragukan Amrozi Cs bisa membuat bom dengan daya ledak seperti bom nuklir mini.
Padahal, kata Amien, pendidikan Amrozi hanya sampai setingkat SMA.
"Pertanyaannya sekarang, apakah Amrozi dengan pendidikan hanya setingkat Aliyah (SMU) bisa secerdas itu membuat bom berdaya ledak hebat yang menimbulkan korban manusia yang hanya bisa ditandingi oleh peristiwa runtuhnya menara kembar WTC tanggal 11 September tahun lalu," kata Amien kepada koran Tempo pada November 2003 silam. [dhn]