Yulianto Sudrajat, Komisioner KPU RI, menjelaskan bahwa formulir manual seharusnya diperiksa untuk dipastikan kecocokannya dengan data dalam Sirekap.
"Kita memastikan kecocokan dengan formulir manual," ungkapnya.
Baca Juga:
Memanas, Korea Selatan Serukan Pembunuhan Kim Jong Un
Rinda, selaku Ketua PPLN Seoul, mengakui adanya kesalahan setelah memeriksa berbagai formulir yang ada. Dia menyebutkan bahwa suara PDIP telah tertukar dengan Partai Golkar.
"Setelah kami cek, ada kesalahan input di (formulir) C.Hasil. Setelah kami cek untuk seluruh suara partai politik dan suara calon PDIP itu tertukar dengan Partai Golkar. Jadi di sebelahnya, seperti itu. Salah penempatan," katanya.
Saksi Partai Golkar pun menyahut. Dia pun menilai adanya Sirekap dapat membantu jika terdapat kesalahan.
Baca Juga:
2 WNI Dituding Bocorkan Teknologi Jet Tempur KF-21, Polisi Korsel Geledah Pabrik Pesawat KAI
"Bagus ini ada Sirekap, Mas. Kalau tidak, tidak ketahuan nih Pak Harli," ujarnya berseloroh.
Rinda menyatakan bahwa kesalahan input hanya terjadi di TPS 016. Dia menjelaskan bahwa rekapitulasi di tingkat PPLN Seoul telah dilakukan dengan benar.
Rinda mengklarifikasi bahwa kesalahan terletak pada formulir perbaikan yang belum selesai diinput kembali.