WahanaNews.co I
Besok tanggal 9 Desember 2020 adalah puncak penentuan Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) di sejumlah daerah di Indonesia, setelah 71 hari para
kandidat calon berkampanye mengenalkan diri dan program-program mereka kepada
masyarakat. "Ingin perubahan yang lebih baik, ayo ke bilik Tempat Pengutan Suara
(TPS)," begitu ajakan Arnol Sinaga, SE.,SH., Sekretaris Jenderal DPP LSM
Martabat, kepada wahananews.co, (7/12) di kantornya.
Baca Juga:
Usulan Polri di Bawah Struktur Kemendagri Ditolak Tito Karnavian
Sejak masa kampanye Pilkda, Arnol Sinaga, tak henti-hentinya
memberikan perhatian dan ajakan kepada seluruh masyarakat di daerah yang
melaksanakan pesta demokrasi Pilkada, agar masyarakat menggunakan hak pilihnya,
sekalipun dalam masa pandemi cavid-19.
Baca Juga:
Polri Harus Tetap Independen, Wacana Pengalihan ke Kemendagri atau TNI Dinilai Bertentangan dengan Prinsip Demokrasi
Berbagai pihak juga memberikan perhatian serius demi
terciptanya Pilkada yang bermartabat tahun 2020 ini, utamanya para penyelenggara
Pilkada di tingkat pusat dan daerah, pemerintah pusat dan daerah bersama
Forkompimdanya, TNI/Polri, partai politik, pasangan calon, dan masyarakat
terpilih untuk memastikan pemungutan suara berjalan aman dan sehat.
Himbauan agar masyarakat datang ke TPS memilih pemimpin
mereka sesuai hati nuraninya, tidak lupa mengikuti protokol kesehatan, gencar
disosialisasikan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Sebab perhelatan demokrasi Pilkada
ini dibawah kendali Kementerian dalam Negeri.
"Untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan sehat, semua
pihak harus benar-benar serius, konsisten dan disiplin menerapkan protokol
kesehatan COVID-19 dengan mematuhi 3 M+1 (memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak dan mencegah kerumunan)," kata Mendagri, Tito Karnavian
dalam keterangan tertulis, Minggu (6/12/2020).
Sejauh ini KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pilkada
bersama Kemendagri, Kemenkominfo. Satgas Penanganan COVID-19, dan
kementerian/lembaga terkait lainnya terus menyosialisasikan pesan-pesan Pilkada
yang menerapkan protokol kesehatan melalui iklan layanan masyarakat di media
mainstream (TV, radio, media cetak, media online), dan media sosial.
Selain itu di bawah koordinasi Menkopolhukan, Pemerintah
juga terus melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap tahapan Pilkada
(harian, mingguan, dan bulanan) sampai dengan hari akhir penyelenggara
kampanye.
Medagri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah menerapkan protokol kesehatan selama berkampanye. Menurutnya berdasar
hasil laporan dari lapangan, baik dari Pemda, aparat keamanan, maupun dari
Bawaslu dan KPU, pelaksanaan kampanye selama 71 hari berjalan dengan cukup
baik.
Mendagri: Membiarkan Kerumunan Sama Saja Membiarkan
Masyarakat Saling Bunuh
Ia mengatakan pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya
tidak boleh berkumpul di TPS, langsung pulang, yang boleh di sana hanya
sakti-saksi baik saksi pasangan calon dan partai sehingga transparansi tetap
terjamin. Petugas TPS pun diminta untuk mendokumentasi setiap proses, saksi
juga boleh mendokumentasi dan merekam, namun masyarakat harus kembali supaya
tidak terjadi kerumunan.
"Gunakan hak pilih anda, jangan lupa datang ke TPS
tanggal 9 Desember nanti, dengan tetap menaati protokol kesehatan. Jadilah
pemilih yang cerdas karena suara Anda akan ikut menentukan kemajuan daerah Anda
5 tahun mendatang," ajak Tito. (tum)