Sugiat enggan memperpanjang polemik
soal Pilkada Medan. Dia meminta semua pihak saling membantu agar Medan lebih
baik.
"Kita bersatu kembali dalam
kolaborasi untuk membangun Medan menjadi kota yang berkah dan kolaborasi itu
bukan hanya Pemko Medan, bukan hanya Pemprov, bukan hanya pusat, bukan hanya
partai pendukung Bobby, bukan hanya relawan, tapi semua pihak," ujar
Sugiat.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Sebelumnya, Akhyar mengatakan banyak invisible hand yang bermain di Pilkada
Medan. Namun, dia enggan mengungkap siapa invisible
hand yang dimaksud.
"Kami berjuang di tengah
keterbatasan logistik, amunisi. Kami mohon maaf kepada partai politik dan
relawan kalau kami tak bisa menyuplai logistik hingga akhirnya relawan
menyiapkan sendiri logistiknya. Kami menyatakan, banyak invisible hand yang ikut bermain dalam
Pilkada Kota Medan ini, tapi kami tak dapat menyatakan secara langsung,"
ujar Akhyar di Posko Akhyar-Salman, Medan, Kamis (10/12/2020).
Bobby menang versi quick count dari tiga lembaga survei.
Selain itu, hasil sementara penghitungan suara lewat Sirekap KPU juga
menunjukkan Bobby, yang merupakan menantu Jokowi, unggul dari Akhyar.
Baca Juga:
Tim Kuasa Hukum Heri-Sholihin Siap Ambil Jalur Hukum Soal ‘Black Campaign’
Berikut hasil quick count sejumlah lembaga survei terkait Pilkada Medan:
Charta Politika: 1. Akhyar Nasution - Salman Alfarisi (44,98%), 2. Bobby Nasution - Aulia
Rachman (55,02%).
Indo Barometer: 1. Akhyar Nasution - Salman Alfarisi (44,74%), 2. Bobby Nasution - Aulia
Rachman (55,26%).