WahanaNews.co | Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, menyarankan
memilih bupati maupun wali kota di Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 salah satunya dengan
pertimbangan kebudayaan.
Hartono, di
Jakarta, Selasa (1/12/2020), mengatakan,
pelaksanaan Pilkada serentak 2020 tinggal beberapa hari lagi.
Baca Juga:
Bawaslu Kota Gunungsitoli Buka Rekrutmen Panwaslucam di Pilkada 2024, Ini Syaratnya
Memilih sosok pemimpin daerah,
tentunya banyak pertimbangan, salah satunya memiliki kepedulian
memajukan kebudayaan lokal, sebagai basis memajukan kebudayaan nasional.
"Jika bupati wali kota peduli
pada kebudayaan lokal masing-masing, akan majulah kebudayaan nasional. Akan
tetapi kalau tidak peduli, bisa jadi bakal mengancam pemajuan kebudayaan
nasional," kata dia.
Kemudian, pers sebagai pilar keempat
demokrasi, turut serta dan harus mengawal aspek kehidupan termasuk kebudayaan,
bukan hanya soal aspek politik dan ekonomi semata.
Baca Juga:
KPU Bakal Tetap Pakai Sirekap di Pilkada 2024
Apalagi, Presiden Joko Widodo dalam
berbagai kesempatan menegaskan bahwa DNA bangsa Indonesia itu seni budaya,
bahkan menurut UNESCO pada 2017, Indonesia super
power di bidang kebudayaan.
"Maka mengawal kebudayaan bagi
pers penting adanya," katanya.
Sesuai konteks itulah, kata dia, PWI
era Margiono hingga kini era Atal S Depari, secara berkala menggelar Anugerah
Kebudayaan PWI Pusat untuk bupati wali kota pada peringatan Hari Pers Nasional.