WahanaNews.co | Penetapan tersangka kepada Calon Gubernur (Cagub)
Sumatera Barat (Sumbar), Mulyadi, oleh Bareskrim Polri, mendapat pertentangan dari berbagai
pihak.
Pasalnya,
penetapan tersangka terkesan dipaksakan dan dinilai upaya untuk menjegal Cagub
yang diusung oleh Partai Demokrat tersebut, yang saat ini menjadi kandidat
terkuat pada Pilgub Sumbar.
Baca Juga:
Prabowo Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Begini Respon Berbagai Parpol
Bahkan,
pembelaan terhadap Mulyadi juga disuarakan oleh Presiden ke-6 Republik
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Dalam
pesannya, SBY mengatakan bahwa dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat akan
ada hal-hal yang sulit diterima, termasuk penetapan tersangka yang ditujukan
kepada Mulyadi.
Dia
meminta, Mulyadi tidak mundur satu langkah pun dalam memperjuangkan kepentingan
masyarakat Sumbar.
Baca Juga:
KPU Paluta Santuni Anak Yatim dan Doa Bersama
Ketua
Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga meminta Mulyadi tetap istikamah dalam
menebar kebaikan bersama rida Allah SWT.
"Teruslah
berjuang di jalan Allah untuk Sumatera Barat yang kita cintai. Sering kali ada
sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat," kata SBY.
SBY juga
memberi pesan agar Mulyadi tetap tabah dalam menghadapi semua peluru politik
untuk menjatuhkan, termasuk upaya menjegal dengan hukum, kriminalisasi atau pun kezoliman
yang diperlihatkan secara terang-terangan.
"Pak
Mulyadi, saya harap Anda tetap tabah. percayalah keadilan akan datang.
Datangnya mungkin lambat tapi pasti," tegas SBY.
Selain
itu, masyarakat Sumbar juga berada di belakang Mulyadi melawan kezoliman pada
Pilgub Sumbar.
Berbagai
lapisan masyarakat lintas profesi menyurakan suara pembelaannya kepada pria
kelahiran Bukittinggi tersebut.
Warga
Pasaman, Rosman (46), menilai, penetapan Mulyadi sebagai bentuk kepanikan dari lawan
politik.
Dia
mengatakan, saat ini Mulyadi memang sangat dicintai oleh masyarakat, terutama
di Bukittinggi.
"Pak
Mul itu kandidat kuat sekarang, ya berbagai caralah untuk menjatuhkan. Tapi
saya yakin Pak Mul bisa melewatinya, kami tetap mendukung," kata Rosman
saat dihubungi.
Selain
itu, masyarakat lainnya, Ridwan (29), juga tidak bisa menerima penetapan tersangka kepada Mulyadi.
Dia
menghubungkan bagaimana dari awal Mulyadi menolak dukungan partai penguasa.
Dia
mengira akan ada efek dari penolakan tersebut. Ridwan mencurigai, ini
hanya permainan dari lawan politik Mulyadi.
"Apalagi
waktu itu dia menolak dukungan partai kan, ya Pak Mul bakal dicari terus
kesalahannya. Tapi masyarakat sudah pintar," tegasnya.
Pedagang
di Padang juga menyebut tidak masuk akal adanya penetapan Mulyadi jadi
tersangka.
Dedi (35)
mengatakan, Mulyadi dari awal memang telah menjadi sorotan. Ditambah lagi melawan kandidat yang
notabenenya adalah petahana.
Dedi
menyampaikan, dukungan masyarakat tidak akan goyah. Perubahan yang ditunggu
bersama Mulyadi sudah tidak terbendung dengan cara-cara licik seperti itu.
"Dari
awal kayaknya Pak Mul sudah dicari-cari kesalahannya, mungkin soal perihal
balikan dukungan itu. Lawan juga petahana di sini, partai penguasa semua.
Masyarakat tidak akan terpengaruh, tentu kita akan berdoa supaya Pak Mul bisa
melewati ini," kata Dedi. [dhn]