WahanaNews.co | Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Laode M Syarif mengatakan Polda Jawa Timur bakal melakukan proses ekshumasi atau penggalian kubur terhadap dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (5/11) mendatang.
Proses itu merupakan serangkaian dalam agenda autopsi untuk mencari tahu penyebab kematian korban.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Tanggal 5 November jam 09.00 WIB pagi, ada dua nama yang akan diautopsi. Kami sangat berterima kasih terhadap keluarga yang rela untuk membantu tim kepolisian untuk autopsi," kata Laode, di Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).
Ia menjelaskan ada dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan yang akan diautopsi. Keduanya, berasal dari keluarga yang sama.
Nantinya, autopsi akan dilakukan Polda Jatim dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia (IDFI) dan dokter dari tim kepolisian di Malang dan Jawa Timur. TGIPF juga akan ikut mendampingi proses ini sesuai dengan permintaan keluarga korban.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Di sisi lain, ia mendapat pengakuan dari sejumlah keluarga korban yang mengaku dirayu sejumlah pihak untuk tidak melanjutkan proses autopsi.
Ia tidak menjelaskan siapa pihak yang dimaksud, namun, pihak-pihak ini mendatangi keluarga korban sambil membawa bingkisan.
"Bahkan diceramahin bahwa 'dia sudah tenang di alam sana, ngapain kita menggali lagi kuburnya', seperti itu," kata Laode.