WahanaNews.co | Polda Metro Jaya membuka lagi peristiwa kematian Anna Laksita Leialoha yang disebut bunuh diri dengan melompat dari unit apartemen pada 2018.
Anna adalah anak dari Angela Hindriati Wahyuningsih (54), perempuan yang dimutilasi oleh M. Ecky Listiantho di Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga:
Kasus Mutilasi di Bekasi: Ecky Kuras Kekayaan Angela hingga Rp 1 Miliar Lebih
Penyelidikan terhadap kasus bunuh diri itu kembali dilakukan untuk memastikan kembali penyebab kematian Anna.
"Iya, Mas, untuk menjawab kematian anak korban. Kami diperintah Pak Dirreskrimum untuk melakukan penyelidikan kejadian tahun 2018," ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono, melansir Kompas.com, Selasa (24/1).
Di samping itu, penyelidikan kasus kematian Anna kembali dibuka untuk mengetahui apakah memiliki keterkaitan dengan sosok Ecky yang membunuh Angela.
Baca Juga:
Fakta Baru: Ecky Habisi Angela di Apartemen Taman Rasuna pada 2019
Menurut Tommy, penyelidikan kasus kematian Anna akan berjalan beriringan dengan pengungkapan kasus mutilasi Angela.
Ecky disebut ada di apartemen
Kakak Angela, Turyono, sebelumnya juga telah mengungkap bahwa polisi saat ini menyelidiki ulang kematian Anna, menyusul terbongkarnya mutilasi yang dilakukan Ecky.
Ia mendapat informasi bahwa Ecky ada di apartemen Angela saat Anna disebut bunuh diri dan melompat.
"Ini yang lagi didalami polisi. Katanya (Ecky ada di apartemen), tapi belum pasti masih menunggu penyelidikan polisi," ucap Turyono.
Peristiwa tragis yang dialami Anna itu juga pernah diceritakan oleh Ecky kepada mantan kekasihnya, A (35), saat mereka masih berpacaran pada 2018.
"Dia bilang 'yang meninggal itu anak temenku', tapi pada saat itu, dia mengaku bahwa temannya itu (pemilik apartemen Rasuna), adalah laki-laki bernama Fajar, bukan Angela," ujar A saat ditemui Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
A mengaku kerap mengantar jemput Ecky ke apartemen tersebut saat mereka berpacaran pada tahun 2018 hingga 2019.
Pada periode itu, Ecky juga berpacaran dengan Angela, tetapi saat itu A belum tahu.
Saat itu, A pun tak menaruh rasa curiga tentang cerita dan kebiasaan Ecky.
"Dia bilang memang sering tidur di situ (di apartemen Rasuna), di situ kaya kamar indekos, teman-teman tidur di mana, itu hal yang biasa, jadi kaya kebiasaan umum, enggak mencurigakan," ujar A.
Belakangan, ia pun akhirnya mengetahui bahwa yang meninggal dunia karena bunuh diri bukan anak dari Fajar, melainkan anak dari Angela.
"Dia mengarang. Nah, waktu itu di ponselnya banyak pesan atas nama perempuan, dari situ mulai curiga kalau yang di apartemen Rasuna itu bukan Fajar, tapi perempuan," katanya.
Penangkapan Ecky dan penemuan jasad Angela
Sebagai informasi, penangkapan Ecky bermula ketika ia dilaporkan hilang oleh istrinya karena tak kembali ke rumah sejak Jumat (23/12/2022).
Saat menelusuri keberadaan Ecky itu, polisi justru menemukan jasad seorang wanita yang telah dimutilasi di rumah kontrakan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.
Potongan tubuh tersebut diletakkan dalam dua boks kontainer di kamar mandi. Setelah diidentifikasi, jasad itu teridentifikasi sebagai perempuan bernama Angela Hindriati Wahyuningsih.
Korban sebelumnya dikabarkan hilang sejak 2019 usai berkunjung ke wilayah Bandung. Kasus hilangnya Angela sempat dilaporkan pihak keluarga ke Polda Jawa Barat.
Dari hasil penyelidikan, Angela dibunuh oleh Ecky dengan cara dicekik. Sepekan kemudian, Ecky memutuskan memutilasi tubuh Angela agar bisa disembunyikan di dalam dua boks kontainer.
Jasad Angela kemudian dibiarkan di dalam boks kontainer yang berada di kamar mandi selama lebih dari setahun, uuu ll 7 pada akhir 2022.
Kini, Ecky telah tersangka atas kasus pembunuhan berencana terhadap Angela. Tersangka dijerat dengan Pasal 340, Pasal 338 dan Pasal 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Mencermati kembali kematian Anna
Anna ditemukan tewas mengenaskan di taman kompleks Apartemen Taman Rasuna, Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018) malam.
Kasubag Humas Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Selatan saat itu, Komisaris Purwanta, menyatakan, Anna adalah korban bunuh diri.
Kejadian bermula ketika Angela Hindriati tak melihat anaknya di dalam kamar 33A apartemen tower I.
"Ibu korban kemudian melaporkan ke pos keamanan perihal anaknya yang hilang tersebut," kata Purwanta, dilansir dari WartaKotalive.com, Senin (21/5/2018).
Seorang petugas keamanan yang menjadi saksi, Vomi Hendri, langsung mengecek seluruh rekaman kamera CCTV usai menerima laporan Angela.
Saat itu, Vomi Hendri tidak melihat keberadaan Anna. Akhirnya, petugas keamanan dan Angela menyisir area apartemen, terutama sekitar Tower I.
"Sekitar jam 23.30 WIB mereka menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telentang di taman belakang Tower I," ucapnya lagi.
Anna mengalami luka serius. Kedua tangan dan kaki patah. Sejumlah bagian tubuh lainnya juga terluka. Dugaan saat itu, Anna mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 33.
Korban diduga depresi lantaran tidak bisa menguasai pelajaran bahasa Mandarin saat ujian berlangsung pada pagi harinya. [rna]