WahanaNews.co | Sebanyak 1.431 titik kamera pengawas atau CCTV yang terintegrasi telah disiapkan Polri.
Ribuan CCTV itu disiapkan untuk memantau keamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan Global Platform For Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali beberapa waktu mendatang.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengatakan fitur tersebut akan dipantau dari fasilitas 91 Command Center ITDC yang telah rampung dibangun oleh pihaknya.
"Itu tidak hanya melihat fitur-fitur CCTV saja, tapi juga melihat kesiapan untuk mendukung pengamanan kegiatan Sidang PBB ini baik segi kebencanaan maupun keamanan dan lainnya," kata Putu kepada wartawan, Rabu (25/5).
Menurutnya, ada tiga pelabuhan penyeberangan, satu pelabuhan logistik, satu Bandara Internasional Ngurah Rai dan satu terminal tipe A yang menjadi fokus pemantauan oleh kepolisian.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
Kemudian, kata dia, beberapa tujuan wisata lain hingga seluruh jalur jalan tol yang menjadi rute para Delegasi turut dipantau. Command center itu menyiapkan fasilitas monitoring drone, monitoring GPS Ranmor Patroli, monitoring Body Worm Camera, monitoring situasi dari udara dengan Drone, dashboard Polisiku, Dashboard 110 dan SOT Presisi.
Fasilitas itu, kata dia, juga mempersiapkan penanganan bencana alam dan tsunami di wilayah Bali. Beberapa fitur seperti info cuaca BMKG, informasi bencana alam dan tsunami seluruh Indonesia yang dipantau secara real time, inarisk BNPB, monitoring kecepatan angin, pasang surut air dan tinggi gelombang, video SOP evakuasi bencana gempa dan tsunami di kawasan Wisata Nusa Dua Bali.
Putu mengatakan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah melakukan pemantauan terhadap kesiapan pengamanan jelang KTT G20 tersebut.
Dia mengklaim bahwa Deputy Sekertaris Jenderal PBB, Amina J. Mohhame tak meragukan kesiapan Korps Bhayangkara saat melakukan pengamanan kegiatan internasional itu. Indonesia, kata dia, pernah melaksanakan kegiatan bersama PBB di Bali.
Sebagai informasi, Indonesia didapuk sebagai tuan rumah atau presidensi G20 2022 melalui proses serah terima dalam KTT Roma, Italia pada Oktober 2021 lalu. Kegiatan tersebut pun akan dihelat kembali di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
Sejumlah negara anggota akan hadir ke Indonesia, termasuk Amerika Serikat. Namun belakang Indonesia menjadi sorotan lantaran bakal tetap mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai kepala negara nanti.
Undangan itu tetap dilayangkan di tengah invasi Rusia ke Ukraina tengah membara. Amerika Serikat pun mengkritik langkah Indonesia. [rsy]