WahanaNews.co, Jakarta - Menurut hasil survei Litbang Kompas, pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 16,7%, menempati posisi kedua di antara tiga pasangan calon.
Anies menyatakan bahwa ia telah lama disebut sebagai kandidat yang berada di posisi ketiga.
Baca Juga:
Kuliah Kebangsaan Anies Baswedan "Lentera Demokrasi Jalan Menuju Keadilan Sosial"
"Enam bulan yang lalu saya ditanya kenapa nomor 3, empat bulan yang lalu saya ditanya juga kenapa nomor 3, tiga bulan lalu saya juga ditanya kenapa nomor 3, dua bulan lalu juga ditanya kenapa nomor 3," bebernya.
Anies kemudian menyebutkan, perjalanan dalam kontestasi pilpres 20224 ini masih panjang.
"Saya sampaikan sama teman-teman bahwa dalam perjalanan ini masih panjang, kami sudah berpengalaman amat lama berada untuk disebut nomor tiga," ujar Anies, mengutip Detik, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga:
Soal Pilgub Jakarta 1 atau 2 Putaran, Ini Komentar Anies Baswedan
Anies menyebut semakin banyak warga yang menyadari membutuhkan perubahan. Dia mengklaim cuma pasangan nomor satu yang menawarkan perubahan.
"Kami yakin makin hari makin banyak warga yang menyadari bahwa memang kita sekarang membutuhkan perubahan dan bila membutuhkan perubahan maka satu satunya ya nomor satu yang menawarkan perubahan," kata Anies.
Menurutnya, perubahan posisi pada survei elektabilitas terjadi karena masyarakat semakin mencari informasi.
Dia meyakini masyarakat juga terus membandingkan gagasan yang dibawa para paslon.
"Kami yakin bahwa makin hari bahwa pemilih di Indonesia makin mencari informasi, makin memperhatikan, makin membandingkan, gagasan yang dibawa adalah gagasan perubahan," jelas Anies.
Dia menyebut gagasan perubahan yang diusung dirinya menginginkan adanya kepastian hukum. Dia mengatakan penguasa diatur oleh hukum, bukan sebaliknya.
"Kita ingin negeri kita ini memiliki kepastian hukum untuk semua perubahan, jangan sampai negeri ini menjadi negara kekuasaan. Di mana hukum diatur oleh penguasa, tapi kita ingin menjadi negara hukum di mana penguasa diatur oleh hukum dan itu adalah gagasan perubahan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebelumnya, Litbang Kompas mengeluarkan hasil survei terbaru terkait tingkat elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang akan bersaing dalam Pemilu 2024.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menduduki peringkat pertama dengan elektabilitas sebesar 39,3%.
Survei tersebut dilakukan oleh Litbang Kompas dalam rentang waktu 29 November hingga 4 Desember 2023, melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak.
Metode penelitian yang digunakan adalah pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, dan margin of error penelitian sekitar +-2,65%, Prabowo-Gibran memperoleh dukungan sebesar 39,3%, sementara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapat 16,7%, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebesar 15,3%. Sebanyak 28,7% responden masih belum memutuskan pilihannya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]