Dalam perencanaan anggota kabinet di sektor perekonomian, Drajad menegaskan bahwa prinsip merit akan menjadi prioritas utama.
Drajad menjelaskan bahwa Presiden Jokowi terlibat langsung dalam pemilihan anggota kabinet di bidang ekonomi karena pemerintahan masa depan dianggap membutuhkan individu yang memiliki kompetensi dan kemampuan berpikir strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi.
Baca Juga:
Kunjungi Pasar Laino Raha, Presiden Jokowi Disambut Lautan Masyarakat Muna
Selain itu, dalam proses seleksi anggota kabinet di sektor perekonomian, penekanan akan diberikan pada berbagai aspek seperti kompetensi, kapabilitas, kapasitas, integritas, prestasi, dan rekam jejak.
”Dalam proses penyusunan (kabinet) pasti akan berlandaskan sistem merit. Tetapi, memang pasti akan ada perhitungan berapa dari parpol (partai politik), berapa nonparpol. Itu pasti ada,” ujar Drajad.
Budiman Sudjatmiko Anggap Wajar
Baca Juga:
Jokowi Tinjau Stok Beras dan Bagikan Bantuan Pangan di Muna
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menganggap wajar jika Presiden Joko Widodo terlibat dalam penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Sebab, Prabowo memiliki semangat untuk melanjutkan berbagai kebijakan Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi bisa saja menjadi penasihat dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.