WahanaNews.co. Jakarta - Presiden Joko Widodo disebut tidak hanya terlibat dalam perencanaan struktur kabinet untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan datang.
Dradjad Wibowo, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa selain terlibat dalam penyusunan kabinet, Jokowi juga akan memiliki peran dalam menetapkan arah kebijakan pemerintahan yang akan datang.
Baca Juga:
Tinjau BLUD RS Konawe, Jokowi Apresiasi Inisiatif Pendanaan Pembangunan
Dradjad mencatat bahwa popularitas merupakan alasan utama mengapa peran Jokowi dianggap begitu penting dalam pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang.
"Jadi dengan peranan yang sebegitu besar, apalagi Mas Gibran juga menjadi Wapresnya, saya rasa wajar kalau Beliau mempunyai peranan yang signifikan nanti di dalam pembentukan pemerintahan maupun kebijakan yang akan datang," ujar Dradjad dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (23/2/2024).
Dradjad bahkan menyebutkan peran Jokowi di pemerintahan baru nanti tidak sebatas sampai di masa transisi saja. Faktor "keberlanjutan" yang sejak awal diusung Prabowo-Gibran diklaim menjadi alasannya.
Baca Juga:
Resmikan Bendungan Ameroro, Jokowi: Cegah Krisis Air dan Reduksi Banjir
"Saya rasa tidak ya (sampai di masa transisi), seperti yang saya sampaikan, kita melanjutkan pondasi dari capaian Pak Jokowi. Kemudian kami juga akan melanjutkan IKN, melanjutkan hilirisasi, dan sebagainya," ujar Dradjad.
Selain Jokowi, Dradjad menegaskan bahwa Prabowo-Gibran juga berencana melibatkan semua ketua umum partai politik (parpol) yang menjadi pengusung maupun pendukung mereka dalam penyusunan struktur kabinet.
Parpol tersebut mencakup Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Prima, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Jadi mereka (ketua umum) yang akan membahas. Kemudian setelah itu baru diputuskan nama-namanya, nanti baru akan kelihatan berapa dari parpol, berapa dari non-parpol, dan sebagainya," imbuh dia.
Kubu Prabowo-Gibran sudah mulai merancang postur kabinet pada bidang ekonomi dengan melibatkan Jokowi, meskipun hasil penghitungan suara belum selesai, sebagaimana diberitakan Kompas.id, Kamis (22/2/2024).
Drajad Wibowo mengatakan Prabowo dan Gibran memiliki kewenangan penuh untuk menentukan menteri-menteri yang akan membantu kerjanya.
Namun, Drajad meyakini Jokowi pasti akan memiliki peran yang signifikan.
"Itu sepenuhnya kewenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Tapi karena program Prabowo-Gibran melanjutkan program Pak Jokowi, tentu peranan beliau akan signifikan," kata Drajad saat dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya, Prabowo-Gibran disebut sudah mulai merancang postur kabinet pada bidang ekonomi dengan melibatkan Presiden Jokowi, meskipun hasil penghitungan suara belum selesai.
”Mereka yang berwenang menyusun kabinet itu adalah Pak Jokowi, karena beliau transisi. Dia juga kasarnya sekarang adalah pemimpin koalisi. Kemudian tentu (capres dan cawapres) Pak Prabowo dan Mas Gibran, lalu kemudian para ketua umum partai,” kata Drajad, seperti dikutip dari Kompas.id, Kamis (22/2/2024).
Menurut Drajad, alasan mengapa mereka sudah mulai merancang anggota kabinet sektor perekonomian karena situasi pada masa mendatang diprediksi akan mengalami masa yang cukup menantang di dalam dan luar negeri.
Dalam perencanaan anggota kabinet di sektor perekonomian, Drajad menegaskan bahwa prinsip merit akan menjadi prioritas utama.
Drajad menjelaskan bahwa Presiden Jokowi terlibat langsung dalam pemilihan anggota kabinet di bidang ekonomi karena pemerintahan masa depan dianggap membutuhkan individu yang memiliki kompetensi dan kemampuan berpikir strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi.
Selain itu, dalam proses seleksi anggota kabinet di sektor perekonomian, penekanan akan diberikan pada berbagai aspek seperti kompetensi, kapabilitas, kapasitas, integritas, prestasi, dan rekam jejak.
”Dalam proses penyusunan (kabinet) pasti akan berlandaskan sistem merit. Tetapi, memang pasti akan ada perhitungan berapa dari parpol (partai politik), berapa nonparpol. Itu pasti ada,” ujar Drajad.
Budiman Sudjatmiko Anggap Wajar
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menganggap wajar jika Presiden Joko Widodo terlibat dalam penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Sebab, Prabowo memiliki semangat untuk melanjutkan berbagai kebijakan Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi bisa saja menjadi penasihat dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.
"Karena semangatnya melanjutkan, saya pikir Pak Jokowi akan punya posisi yang mungkin lebih sifatnya penasihat, advisory. Saya kira itu wajar-wajar saja," ujar Budiman menutip Kompas, Jumat (23/2/2024).
[Redaktur: Elsya Trii Ahaddini]