WahanaNews.co, Jakarta - Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksincom, merespons rencana calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumung Raka, yang ingin membangun 10 kota metaverse jika terpilih menjadi presiden.
Menurut Alfons, daripada fokus pada pembangunan kota metaverse, lebih baik untuk mengarahkan perhatian pada pengembangan kecerdasan buatan atau AI.
Baca Juga:
Ribuan UMKM Bali Dapat Pelatihan AI, Telkom: Siap Hadapi Pasar Dunia
Alfons menjelaskan bahwa saat ini teknologi AI merupakan sektor unggulan di bidang informasi teknologi (IT) dan menjadi perhatian utama dari berbagai negara.
“Harusnya perhatian diarahkan ke sana dan bukan metaverse,” ujar Alfons saat dihubungi pada Senin, 4 Desember 2023.
Alfons juga memberikan gambaran bahwa terdapat sekitar 58 ribu perusahaan di seluruh dunia yang bergerak dalam bidang kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga:
Hadiri Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 di Belgia, Dewan Pers Sebut AI Peluang Sekaligus Ancaman
Bahkan, berbagai negara sedang bersaing untuk memanfaatkan teknologi AI, termasuk Singapura. Menurut Alfons, Indonesia mengalami keterlambatan dalam hal ini.
Dalam data dari Global AI Index 2023, Singapura menempati peringkat ketiga, berada di bawah Amerika Serikat dan Cina.
“Indonesia yang pengguna internetnya berlipat-lipat dari Singapura bahkan tidak masuk dalam 10 besar ranking,” ucap Alfons.