WahanaNews.co | Ratusan aktivis Katolik memberikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena dianggap mempunyai gagasan Pembangunan keberlanjutan.
Dukungan ini disampaikan dalam acara bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Aktivis Katolik untuk Pemilu Damai Sekali Putaran demi Akselerasi Pembangunan Indonesia di Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/2/2024).
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Silaturahmi tersebut diinisiasi oleh tokoh muda Katolik Stefanus Gusma yang dihadiri sejumlah tokoh katolik, di antaranya Sudrajad Djiwandono, politisi senior PSI Totok Lusida, dan imam Keuskupan Agung Kupang serta aktivis kemanusiaan Romo Leo Malli.
Dalam sambutannya, Gusma menjelaskan alasan ratusan aktivis Katolik menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
"Maka dari itu, kami berkumpul memperkuat komitmen berjalan bersama memenangkan Prabowo-Gibran serta kader yang maju sebagai calon legislatif. Pertemuan ini menjadi salah satu referensi umat Katolik dalam menentukan pilihan kepada calon legislatif maupun capres 02," kata Gusma.
Baca Juga:
Retreat Kabinet di Magelang Lancar, PLN Sukses Amankan Listrik Secara Berlapis
Mereka mengaku tertarik dengan gagasan yang ditawarkan Prabowo-Gibran terkait berkelanjutan pembangunan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami berkomitmen untuk mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari ikhtiar melanjutkan dan mengakselerasi keberhasilan pembangunan pemerintah hari ini, agar semakin meluas dan berkeadilan,” jelas Gusma.
“Umat Katolik melihat kesempatan untuk ambil bagian dalam akselerasi pembangunan ke depan. Sekaligus ini bukti bahwa umat non-Islam masih sangat puas atas kinerja Jokowi. Tentu kami melihat bahwa Jokowi terasosiasi dengan Paslon 02," tambahnya menjelaskan.
Selain itu, Gusma meyakini bahwa kontestasi pesta demokrasi sejatinya merupakan gelanggang kompetisi elektoral dan dinamika politik yang terbuka bagi siapapun.
Oleh sebabnya, dia mengajak seluruh aktivis Katolik yang hadir untuk berkomitmen penuh menyukseskan Pemilu 2024 yang damai dan tanpa kecurangan sesuai harapan Gereja Katolik.
Gusma juga menolak segala bentuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, politik uang, politisasi agama dan etika dalam proses politik elektoral yang berlangsung.
“Ibarat garam dan terang, kehadiran aktivis Katolik mewarnai pesta demokrasi saat ini. Oleh sebab itu, doa dan dukungan dari Gereja serta seluruh umat menjadi penyemangat para rasul awam yang hari ini sedang berjuang dalam gelanggang. Bagaimanapun juga, mereka sedang menjalankan perutusan sebagai rasul awam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Pemuda Katolik ini juga menyampaikan banyaknya manfaat pemilu digelar dalam satu putaran. Gusma menuturkan, pemilu satu putaran bisa menghemat anggaran negara.
“Bila satu putaran pemilu ini tentu menghemat biaya dan efisiensi proses politik, sehingga dana yang tidak terpakai dapat dibelanjakan untuk agenda pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selanjutnya," ujar Gusma.
Gusma lantas mengajak seluruh umat Katolik Indonesia agar pada tanggal 14 Februari 2024 hadir ke TPS dan memilih dengan kejernihan pikir dan hati serta keyakinan penuh.
[Redaktur: Zahara Sitio]