Ade Safri menerangkan, rumah produksi meraup keuntungan hampir Rp 500 juta berdasarkan perhitungan selama kurang lebih 1 tahun beroperasi, karena usaha tersebut diklaim dimulai sejak awal 2022. Ade Safri mengatakan, uang hasil penjualan video vulgar ada yang sudah dibelikan beberapa aset seperti Nissan X Trail.
"Kami lakukan penyitaan," ujar dia.
Baca Juga:
Hari Ini Polisi Panggil Para Tersangka Kasus Film Porno, Siskaeee Dkk
Ade Safri Simanjuntak menerangkan pengungkapan ini berawal dari patroli siber yang dilakukan oleh jajarannya. Rupanya, ada situs video streaming yang menyediakan beberapa konten video vulgar dengan durasi bervariasi antara 1 hingga 1,5 jam.
Dari hasil penyelidikan, terungkaplah lima orang yang terlibat dalam pembuatan film porno itu. Ada sosok I sebagai sutradara merangkap produser. Kemudian, JAAS sebagai kamerawan, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound engineering, AT sebagai figuran dan SE sebagai sekretaris dan juga salah satu pemeran wanita yang ada di dalam film.
"Kelima tersangka saat ini telah dilakukan penahanan di Rutan Polda Metro Jaya untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," kata Ade.
Baca Juga:
Polisi Katakan Sutradara Film Porno di Jakarta Selatan Pernah Jadi Tukang Urut
Jumlah Pemeran
Ade Safri menjelaskan bahwa pemeran dalam film tersebut bukan hanya SE seorang diri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat 11 wanita dan lima pria yang terlibat dalam pembuatan film dewasa tersebut. Saat ini, peran dan keterlibatan mereka sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
"Kami masih terus mengembangkan kasus ini. Tim penyidik tidak hanya membatasi diri pada keterlibatan para pelaku atau tersangka dalam hal distribusi, transmisi, atau akses informasi dan dokumen elektronik. Kami juga mengusut tersangka lain yang menyediakan fasilitas dan sarana, serta yang mendanai kegiatan ini, termasuk para pemeran yang terlibat dalam pembuatan konten berkonten cabul tersebut," jelas Ade.