"Kalau
Capres dan Cawapres lawan, dua-duanya
masuk kabinet, untuk apa ada Pilpres kemarin, yang hampir saja membelah Indonesia menjadi
dua," ujar Irma, yang
kini jadi Komisaris Pelindo I itu.
"Terpikirkan
tidak sih jika sampai Jokowi-Ma'ruf
kalah? Apa yang terjadi dengan kami-kami yang bertarung habis habisan," katanya.
Baca Juga:
Anggaran PUPR Cs Dibabat di Tahun I Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Irma
mengaku pihaknya bukan mempermasalahkan pamrih atau tulus, tetapi mengenai
apresiasi.
Menurut
Irma, pihaknya menyampaikan hal tersebut bukan serta merta karena pamrih atau
tulus.
"Ini
bukan soal pamrih atau tulus, tapi ini soal apresiasi," ujar Irma.
Baca Juga:
Kata Djarot PDIP Soal Jokowi Reshuffle Diakhir Jabatan
Seperti
diketahui, Presiden Jokowi memutuskan memilih
mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, untuk
masuk ke dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Sandiaga
Uno, yang juga mantan Calon Wakil Presiden RI itu, resmi ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pariwisata dan
dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Selain Sandiaga Uno, ada lima orang lagi yang baru menduduki jabatan
menteri setelah Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet.