Ia juga menampik pengungkapan isu
kudeta adalah manuver untuk mendapat manfaat politik, baik popularitas maupun
elektabilitas.
"Soal elektabilitas, terpikir pun
tidak sama sekali memanfaatkan isu kudeta untuk elektabilitas. Justru sebelum
kudeta sejumlah lembaga survei menyatakan elektabilitas demokrat alami
peningkatan signifikan," pungkasnya.
Baca Juga:
Pemfitnahan, Marzuki Alie Laporkan AHY ke Bareskrim
Sebelumnya diberitakan, Direktur
Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menyebut
ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kini menjabat Ketua Majelis
Tinggi Partai Demokrat, sebagai sutradara pengungkapan isu
kudeta di partai tersebut.
Qodari mengamati, ada sejumlah pertimbangan sebelum SBY melepaskan AHY mengumumkan
adanya rencana besar kudeta Partai Demokrat.
"King maker-nya, atau sutradaranya, ya SBY. Nah, maksud dan tujuannya, ya
tentunya untuk, pertama, mungkin
menghentikan gerakan-gerakan di dalam maupun gerakan-gerakan dari luar, yang dalam hal ini adalah Pak Moeldoko, begitu. Dengan asumsi bahwa jika ini
disampaikan ke publik, lalu kemudian AHY kirim surat ke
Jokowi, itu Jokowi akan menghentikan Moeldoko,
begitu," kata Qodari, dalam pesan elektronik kepada
wartawan, Rabu (10/2/2021). [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.