Sementara, pakar politik lainnya Ujang Komaruddin mengamati KPP memang banyak dinamika dengan persoalannya yang terus muncul. Ia menyebut poros pendukung Anies ini seperti mulai rapuh.
"Selalu ada masalah. Selalu ada persoalan dan selalu ada dinamikanya," ujar Ujang.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Ujang menganalisa cuitan Andi Arief yang komitmen dengan PKS tapi ada satu partai berkhianat di koalisi itu diartikan tuduhan. Kata dia, tuduhan itu ditujukan di internal poros koalisi Anies.
"Saya sih melihatnya ke Nasdem ya arahnya. Dan, bisa jadi ini terkait formulasi apa ajakan dari PDIP yang ingin memasangkan Ganjar dengan Anies," tutur Ujang.
Dia menduga Nasdem jadi tertuduh karena parpol pimpinan Surya Paloh itu seperti 'menyambut' positif wacana Ganjar tandem dengan Anies di 2024.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Walaupun tidak menyebut secara eksplisit Partai Nasdem tetapi kelihatannya ke arah-arahnya Nasdem," sebut Ujang. Ujang mengamati dengan kondisi seperti saat ini, internal KPP seperti main masing-masing sehingga ditafsirkan tidak solid.
"Kalau tidak solid bagaimana ingin menang kan menang didapatkan jika tidak ada kesolidan," tuturnya. Penjelasan Demokrat Sebelumnya, Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief membuat heboh dengan cuitannya soal ada satu partai yang mengkhianati koalisi. Lewat cuitan itu, Andi menyebut Demokrat akan terus bersama PKS. Meskipun, kata dia, satu parpol lain yang mengkhianati koalisi.
"Kami akan terus bersama PKS meski satu partai lain menghianati Koalisi," tulis Andi dalam cuitannya dikutip VIVA pada Kamis, 24 Agustus 2023.