WahanaNews.co, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Nasdem menganggap tidak ada partai yang serius mengajukan hak angket DPR RI untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Ahmad Ali, hal itu tampak dari sikap Partai Nasdem yang disampaikan sekretaris jenderalnya, Hermawi Taslim, bahwa partai politik (parpol) Koalisi Perubahan ingin membuat perjanjian tertulis dengan PDI-P terkait komitmen mendorong hak angket.
Baca Juga:
DPR Tutup Masa Sidang, Gerindra: Tak Ada Hak Angket
“Ini keyakinan tentang satu peristiwa kan bahwa kebenaran politik itu kan tidak mutlak. Jadi kemudian kalau saling menyandera, artinya tidak ada partai yang serius untuk itu,” ujar Ali kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Dia mengatakan, jika partai-partai itu serius, hak angket semestinya bisa langsung direalisasikan. Pasalnya, syarat pengajuannya untuk dibahas dalam rapat paripurna DPR RI pun tak sulit.
Hanya membutuhkan tanda tangan 25 anggota DPR RI minimal dari dua fraksi parpol yang berbeda.
Baca Juga:
Komisi I DPRD Minta Pj Wali Kota Bekasi Kooperatif dan Transparan
“Artinya, tidak punya keyakinan dengan apa yang sedang kita lakukan. Angket ini hanya keyakinan dengan apa yang kita rasakan hari ini, ya silahkan. Jadi tidak perlu membuat perjanjian dengan yang lain,” kata Ali.
Di sisi lain, Ali mempertanyakan sikap parpol yang mendorong hak angket. Sebab, saat ini parpol yang dikatakan mendorong hak angket yaitu PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih berada di dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pendukung hak angket yang posisinya di luar pemerintahan atau sebagai oposisi.