WahanaNews.co | Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku tidak pernah mendengar wacana penundaan Pemilu didanai dari persoalan minyak goreng yang kini berujung korupsi.
Sebab, kata Cak Imin, dia salah satu yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Baca Juga:
Soal Hasil Pilpres 2024: PTUN Jakarta Tak Terima Gugatan PDIP, Ini Alasannya
Pernyataan ini merespons Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, yang membeberkan bahwa dia mendapatkan informasi dan sinyalemen bahwa kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) merupakan bentuk urun dana (fundraising) untuk membiayai usulan penundaan Pemilu 2024, sekaligus perpanjangan masa jabatan Presiden.
"Sebagai saya mengusulin (tunda pemilu) engga pernah dengar itu (dianggarkan dari minyak goreng)," kata Cak Imin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/4/2022).
Wakil Ketua DPR RI ini mengungkapkan, isu penundaan Pemilu 2024 sudah ditolak secara masif oleh masyarakat.
Baca Juga:
KPU Labura Verifikasi Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati di Rantau Prapat: Pastikan Dokumen Sah
Bahkan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga telah menegaskan Pemilu akan digelar sebagaimana mestinya pada 14 Februari 2024.
"Wong usulan penundaan Pemilu saja sudah ditolak banyak pihak, engga jalanlah, engga ada," kata Cak Imin.
Pernyataan Masinton
Sebelumnya, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, membeberkan, mendapatkan informasi kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) merupakan bentuk urun dana (fundraising) untuk membiayai usulan penundaan Pemilu 2024, sekaligus perpanjangan masa jabatan Presiden.
"Ya saya ada informasi menyampaikan ke saya bahwa dia memberikan sinyalemen ya, menduga bahwa sebagian dari kelangkaan minyak goreng dan kemudian harganya dibikin mahal dan mereka mengutamakan ekspor karena kebutuhan fundraising. Untuk memelihara dan menunda pemilu itu," kata Masinton Pasaribu, Sabtu (23/4/2022).
Politikus PDIP ini lantas mengaitkan deklarasi dukungan terhadap wacana tiga periode yang dilontarkan sejumlah masyarakat.
Dia menyebut, merupakan binaan korporasi besar yang berkaitan dengan produksi minyak sawit mentah (CPO).
"Kemudian ada deklarasi-deklarasi untuk perpanjangan masa jabatan presiden dari petani-petani plasma binaan korporasi besar. Background itu tadi dalami aja. Ya kalau saya sih mendengar ada sinyalemen ke sana. Saya cek-cek juga ya ada indikasi itu. Jadi sinyalemen kelangkaan minyak goreng kemudian harga-harga yang mahal ya ini kan dimanfaatkan betul," imbuhya. [gun]