"Tiba-tiba dimunculkan yang tak diduga, Moeldoko, kasih kata sambutan, Moeldoko cerita sama aku dia pun mesti latihan di kamar lagi. Di Solo, artinya play-nya si apa ini.. dibikinnya pajangan Moeldoko bekas panglima," sambungnya.
Bahkan kala itu, kata Panda, Gatot sempat berbincang dengan Prabowo Subianto dan juga Luhut Binsar Pandjaitan dan meminta agar tidak membantu Jokowi sebagai presiden. Gatot disebut kala itu menganggap Jokowi sebagai tukang andong.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Itu aku bisa baca, sama dengan Prabowo ngomong sama Luhut 'Bang, nggak usah bantu tukang andong itu, mana bisa dibantu', 'Jangan sembarang kau ngomong, lebih pintar itu dari kau,' kata Luhut sama Prabowo," ujarnya.
Namun, Jokowi saat itu mengetahui percakapan itu dan akhirnya membuat acara andong selama 3,5 jam. Panda pun menyebut Jokowi memiliki kemampuan dendam seperti itu.
'"Aduh, tukang andong mau jadi presiden'. Tahu apa yang terjadi? Dia (Jokowi) bikin acara andong, di Bundaran HI dia bikin andong, keliling-keliling 3,5 jam. Jadi 3,5 jam Tv dia lihat tukang andong. Dia punya kemampuan itu," katanya.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Lebih lanjut, Panda kembali lagi merasa khawatir jika hal ini juga terjadi antara Jokowi dan Surya. Dia mengaku tak mau jika keduanya tak menjalin hubungan dengan baik, lantaran merupakan sesama temannya.
"Aku kebetulan Surya Paloh teman baikku, dia (Jokowi) teman baikku. Jangan lah. Jadi ku lihat itu tanda-tandanya," katanya.
"Cuma terus terang dari pengalamanku dalam aku lihat, itu yang saya bilang khawatir, jangan lah. Karena dia punya kemampuan yang di luar dugaan gitu loh," sambungnya. [rna]