WahanaNews.co | Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih teratas dalam survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia. Survei itu digelar pada 8-16 Desember 2022 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden dengan margin of error 2,82%.
Dalam survei tersebut, elektabilitas PDIP mencapai 23,5%, meningkat dibandingkan hasil survei pada November 2022 dengan angka 21,7%. Posisi kedua ditempati oleh Gerindra dengan angka elektabilitas 13,7%, disusul Golkar 9% dan PKB 8,7%.
Baca Juga:
Elektabilitas Prabowo-Gibran 51,8%, IPS: Pilpres Berpotensi Satu Putaran
“Seandainya pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksanakan hari ini, PDIP memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 23,5%. Ada kecenderungan PDIP mulai menapak naik. Walaupun belum sama dengan angka elektabilitas sebelumnya yang di angka 24%, tetapi setelah dua kali turun di September dan November, PDIP naik kembali,” ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual bertajuk “Catatan Akhir Tahun Tren Persepsi Publik dan Proyeksi Politik Menuju 2024”, Kamis (22/12/2022).
Dari hasil survei sebelumnya, elektabilitas Gerindra sebesar 14,5%, Golkar 9,8%, sementara PKB 8,5%.
“Ada stagnasi dari angka Gerinda, juga bisa dikatakan cukup stagnan untuk partai Golkar, dan ada kecenderungan stagnan juga di PKB,” terang Yunarto.
Baca Juga:
Survei Indikator: Prabowo-Gibran Mendominasi Semua Wilayah, Kecuali Jateng-DIY
Untuk elektabilitas partai lainnya, Demokrat 7,7%, PKS 7,2%, Nasdem 4,3%, PAN 3,5%, Perindo 3,4%, PPP 3,0%, sedangkan partai lainnya masih di bawah 1%.
“Sedikit kenaikan dialami partai Demokrat dan PKS. Namun ada penurunan yang terjadi di Nasdem dari 6,0% menjadi 4,3%. Ini menjadi pertanyaan dan bahan diskusi kenapa kemudian terjadi penurunan,” sambung Yunarto. [rna]