WahanaNews.co | Hasil survei Indo-Barometer yang dilakukan pada 12-24 Februari 2023menghasilkan fakta bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melampaui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam simulasi elektabilitas yang menyertakan lima kandidat presiden, Ganjar tercatat memiliki elektabilitas 29,4 persen.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
"Ganjar Pranowo 29,4 (persen), Prabowo Subianto 27,5 (persen), Anies Baswedan 23,9 (persen)," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi pers di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Sedangkan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto meraih masing-masing 1,4 persen dan 0,3 persen. Responden yang tersisa menjawab tidak memilih, rahasia, belum memutuskan, dan tidak tahu.
Mennurut Qodari, alasan memilih ke-5 nama tersebut untuk disurvei adalah lantaran kelimanya memiliki peluang maju sebagai calon presiden.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Puan, Airlangga, dan Prabowo dinilai berpeluang karena partainya mempunyai jumlah kursi yang cukup banyak. Sedangkan Ganjar, Prabowo, dan Anies dipilih karena elektabilitasnya tinggi di berbagai lembaga survei.
Simulasi tiga nama
Survei ini pun menanyakan kepada responden jika hanya tiga nama yang dapat dipilih sebagai presiden, yakni Anies, Ganjar, dan Prabowo.
Hasilnya, Ganjar kembali unggul dengan elektabilitas sebesar 36,1 persen, disusul oleh Prabowo (33,8 persen), dan Anies (30,1 persen).
Dalam simulasi ini, Indo Barometer mendistribusikan suara responden yang menjawab rahasia, tidak memilih, belum memutuskan, dan tidak tahu/tidak jawab.
"Karena pertarungannya ketat, saya haqqul yakin ini sulit satu putaran, pasti dua putaran," ujar Qodari.
Simulasi head to head
Melansir Kompas.com, Indo Barometer juga melakukan survei simulasi dua calon secara head to head yang diikuti oleh Anies, Ganjar, dan Prabowo.
Hasilnya, Prabowo tercatat unggul bila berhadapan dengan Ganjar dan Anies.
"Ini surprise karena Pak Prabowo di tiga nama itu nomor dua, Ganjar nomor satu, tapi begitu head to head kok Pak Prabowo unggul?" kata Qodari.
Berdasarkan survei, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 38,5 persen dibandingkan Ganjar (35,4 persen) ketika keduanya dihadapkan.
Prabowo juga unggul dari Anies dengan mengantongi elektabilitas sebesar 40,3 persen, sedangkan Anies 30,7 persen.
Sementara itu, ketika Ganjar dan Anies berhadapan, Ganjar punya elektabilitas 40,2 persen sementara Anies 38,1 persen.
Menurut Qodari, hal ini disebabkan Prabowo mendapat suara dari kelompok pendukung Presiden Joko Widodo maupun kelompok yang menolak Jokowi.
"Prabowo ini di tengah-tengah, sehingga tinggal dua, Pak Prabowo itu dia dapat pemilih yang anti-Jokowi sekaligus yang dukung Jokowi, dapat dua-duanya, jadi ini untung besar Pak Prabowo ini," kata Qodari.
Survei dilakukan terhadap 1.190 responden dari 33 provinsi se-Indonesia menggunakan metode wawancara tatap muka, dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. [ast/eta]