WahanaNews.co | Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi membongkar kelakuan buzzer dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Buzzer pembela Anies Baswedan diduga menyerang korban proyek sumur resapan di Jakarta.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Sebelumnya, mobil korban terpelosok ke dalam sumur resapan yang diketahui milik Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka.
Menurut Dedek, awal mula praktik serangan buzzer terlihat ketika Lurah Lebak Bulus, Jakarta Selatan mengungkap kronologi kejadian tersebut.
"Pertama, ada ucapan dari Lurah itu bahwa mobil (Isyana, red) bolak-balik seoalah ada unsur kesengajaan," ungkap Dedek, Jumat (10/12).
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Selanjutnya, Dedek mengungkapkan terdapat arahan dari ucapan tersebut hingga membuat buzzer menyerang korban.
Selain menuduh korban sebagai pelaku, para buzzer juga turut mencoba memutarbalikkan fakta di lapangan.
"Ucapan Pak Lurah itu diamplifikasi para buzzer untuk memposisikan korban sebagai pelaku," jelasnya.
Sementara itu, Dedek lantas menyinggung Gubernur Anies Baswedan terkait polemik tersebut.
Menurutnya, jika Anies Baswedan mampu bekerja, situasi tersebut tidak akan pernah terjadi.
"Tentu kalau Anies bisa kerja, kebohongan seperti ini tak perlu dilakukan. Kontraktor sudah mengakui human error yang mereka lakukan. Lantas, mengapa Pak Lurah masih juga menyangkal?" imbuhnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.