Sahroni menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa bukan masalah uang, dan jika anggaran digunakan untuk penghematan, maka sebaiknya pemilu tidak perlu diadakan lagi untuk lebih menghemat.
Politikus Nasdem tersebut juga menyoroti jumlah pemilih yang sangat besar di Indonesia dengan wilayah yang sangat luas.
Baca Juga:
Jam Mewah Richard Mille Rp11,7 Miliar Milik Sahroni yang Dijarah Dikembalikan Warga
Oleh karena itu, Sahroni meragukan kemungkinan satu kandidat memperoleh lebih dari 50 persen suara untuk memenangkan pilpres dalam satu putaran.
Meskipun begitu, menurutnya, menggambarkan pilpres dalam satu putaran sebagai target bagi salah satu kandidat adalah hal yang wajar.
"Ibu negara ini sangat luas, jadi jangan main-main, jangan menyesatkan dengan menyampaikan seolah-olah semua bisa dilakukan dalam satu putaran. Namun, jika itu adalah upaya dan target, itu sah-sah saja," ujar Sahroni.
Baca Juga:
Saat Dengar Langsung Tuntutan Demo di DPR, Sahroni Ngaku Ngumpet-ngumpet
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.