WahanaNews.co | Aksi People Power yang diadakan di sekitar Gedung Umat Islam, Jalan Kartopuran, Solo, Jawa Tengah, pada hari Jumat (7/7), hanya diikuti oleh sejumlah kecil orang.
Partisipasi dalam aksi tersebut tergolong sedikit. Hingga pukul 14.00 WIB saat aksi dimulai, hanya sekitar 150-an orang yang berkumpul di sekitar mobil orasi.
Baca Juga:
Klien Bapas Surakarta Terima Bantuan Modal Usaha dari Sentra Soeharso
Di lokasi aksi, terlihat beberapa spanduk yang salah satunya bertuliskan 'Jokowi gagal mengurus negara' dan 'usut tuntas ijazah palsu Jokowi'.
Sebelumnya, Koordinator lapangan aksi People Power di Solo, Noerrohmat, memperkirakan bahwa jumlah massa yang hadir akan melebihi 1.000 orang.
Dia mengatakan bahwa sejak Rabu (5/7/2023) lalu, banyak warga yang telah menghubunginya dengan antusiasme dan niat untuk bergabung dalam aksi tersebut, datang dari berbagai daerah.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
Ketika menyampaikan orasi di lokasi, Noer menegaskan bahwa aksi People Power ini berbeda dengan upaya makar dan tidak melanggar undang-undang. Dia menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk ekspresi rakyat untuk negara.
"People Power ini sebenarnya bentuk cawe-cawe rakyat," ucap dia, mengutip CNN Indonesia.
Ia menuding saat ini pemerintah telah dikendalikan oleh oligarki dan pengusaha hitam. Noer pun mengklaim aksi ini digelar untuk mengembalikan pemerintah ke jalur yang benar.