KPK berharap tidak ada narasi Lukas Enembe dijemput paksa, karena akan berdampak pada kesehatannya.
"Siapa yang akan bertanggung jawab bila tiba-tiba tensi Gubernur Enembe naik 200, karena sebelumnya beliau sudah empat kali mengalami stroke," ujar Roy Rening pula.
Baca Juga:
Legislator Papua Ungkap Efek Negatif Pembiaran Kasus Korupsi di Bumi Cendrawasih
Selain itu, Roy mengakui, saat ini kondisi Lukas Enembe membaik.
Obat dari Singapura sudah tiba tiga hari yang lalu, dan saat ini sedang diupayakan agar dokter yang menangani Lukas ke Jayapura untuk mengecek kesehatan.
"Memang dokter pribadi Gubernur Enembe saat ini sedang mengupayakan mendatangkan dokter yang menangani sakit beliau dari Singapura," kata Roy Rening.
Baca Juga:
KPK Belum Bosan Bujuk Lukas Enembe Penuhi Panggilan Penyidik
Sebelumnya, Lukas Enembe dikabarkan bertemu dengan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
Ketua Komnas HAM itu, kata Roy Rening, sempat menanyakan tentang stroke yang dialami Lukas Enembe, serta perbincangan lainnya.
Lukas Enembe dan Taufan disebut sudah saling mengenal.