WahanaNews.co, Jakarta - Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, mengungkapkan bahwa dalam koalisi untuk Pilpres 2024, mereka tak menyiapkan skenario tanpa kehadiran PKS.
Selain itu, dia membantah adanya ketegangan antara PKS dan PKB dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung duet calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin.
Baca Juga:
Pasca Dilantik Jadi Anggota DPR RI, H Sudjatmiko Tasyakuran Bareng Tim Pemenangan
Sudirman juga menegaskan bahwa PKS akan tetap memberikan dukungan kepada Anies dalam Pilpres 2024.
Meskipun begitu, saat ini mereka sedang menunggu keputusan Majelis Syuro PKS mengenai dukungan untuk Cak Imin sebagai calon wakil presiden pendamping Anies.
"Kami tidak menggagas skenario tanpa PKS, sebenarnya skenario kami melibatkan PKS, Demokrat, dan tambahan PKB," ungkap Sudirman di Sekber Koalisi Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengutip CNN Indonesia, Sabtu (9/9/2023).
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Di sisi lain, meskipun belum secara resmi mendukung Cak Imin, Sudirman mengatakan bahwa komunikasi dengan PKS terus berlangsung secara informal. PKS telah terlibat dalam proses pembicaraan mengenai kemenangan Anies.
Pernyataan itu disampaikan Sudirman sekaligus merespons ketidakhadiran PKS dalam rapat pemenangan antara NasDem dan PKB di NasDem Tower beberapa waktu lalu. Dia memastikan PKS akan tetap berada di dalam koalisi.
"Dalam hal ini PKS sudah ada di dalam koalisi yang tinggal memutuskan pencalonan Pak Muhaimin. Sebelum secara resmi PKS menyikapi atau memutuskan. Wajar kalau belum bisa bertemu. Tetap dalam pertemuan informal kita terus bersama sama," kata dia.
Sudirman menambahkan bahwa PKS memiliki peran strategis dalam pemenangan Anies. Menurut dia, PKS memiliki basis pendukung yang kuat di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
PKS akan mewakili basis pendukung Anies dari kelompok islamis. Posisi itu akan melengkapi NasDem dari kalangan nasionalis, dan PKB yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Jadi semuanya sangat penting dan kami punya harapan besar supaya tiga partai ini bisa terus bersama-sama," kata Sudirman.
NasDem dan PKB secara resmi telah mendeklarasikan Anies dan Muhaimin sebagai bakal capres dan cawapres Koalisi Perubahan. Namun, kedua partai belum melibatkan PKS meski partai tersebut menyatakan tetap mendukung Anies.
PKS saat ini masih menunggu hasil keputusan dari Majelis Syuro terkait dukungan mereka ke Cak Imin sebagai cawapres.
Pada kesempatan itu, Sudirman menegaskan tak ada ketegangan antara PKS dan dua partai pendukung Anies, termasuk PKB.
Menurut Sudirman, posisi PKS saat ini tinggal menunggu hasil rapat Majelis Syuro yang mengukuhkan dukungan mereka ke Anies dan Cak Imin. Menurut dia, masing-masing partai mencari waktu yang tepat untuk duduk bersama.
"Insyaallah tidak ada ketegangan, tidak ada perbedaan pandangan. Hanya soal penjajakan waktu ya," kata Sudirman.
Pernyataan itu disampaikan Sudirman merespons sikap PKS yang hingga kini menyatakan tak akan menggelar rapat Majelis Syuro jika tak ada kunjungan dari PKB. Sementara PKB turut mengambil sikap serupa tak akan berkunjung ke PKB jika tak ada keputusan Majelis Syuro dengan mendukung Anies-Cak Imin.
Menurut Sudirman, komunikasi antara PKS dan koalisi Anies hanya tinggal menunggu waktu. Menurut dia, PKB dan PKS masih sama-sama mencari jadwal yang tepat.
Apalagi, rapat Majelis Syuro PKS juga tak mudah untuk digelar sebab harus mengumpulkan kader di seluruh Indonesia. Bukan hanya di Jakarta.
"Kita dalam suasana positif optimis, bahwa kedatangan PKB ke dalam koalisi akan memperkuat, tidak saja basis dukungan tapi juga gairah dari masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, memiliki keyakinan bahwa PKS juga akan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Cak Imin. Dia juga percaya bahwa PKB dan PKS akan segera mengadakan pertemuan.
"Saya sangat yakin bahwa PKS masih akan bersama dengan NasDem untuk mendukung dan memenangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024," kata Sahroni saat dihubungi pada Jumat (8/9).
"Kemungkinan besar, pertemuan antara PKB dan PKS akan terjadi dalam waktu dekat. Kita akan menunggu perkembangannya," tambahnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]