Namun, hal serupa tidak dilakukan oleh Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta.
Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Ma'arif, menolak melakukan deklarasi dukungan terhadap salah satu calon.
Baca Juga:
Eksportasi Moderasi Beragama
Ia juga meminta PWNU maupun PCNU di seluruh wilayah tak melakukan deklarasi-deklarasi kepada salah satu calon yang akan maju.
Menurut Syamsul Ma'arif, hal itu tidak etis dilakukan karena muktamar bukanlah ajang seperti Pilkada atau Pilpres.
"Semua calon itu adalah kiai-kiai kita yang harus dihormati. Tidak etis karena menurut saya ini bukan arena Pilkada. Muktamar bukan Pilkada," kata Syamsul kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga:
Cahaya dari Bandar Lampung
PWNU DKI, dikatakan Syamsul, tidak akan melakukan deklarasi dukungan kepada salah satu calon.
"Ini untuk menghindari gesekan-gesekan psikologis. Semua kiai harus kita hormati marwahnya. Kalau kita dukung si A, aduh itu perasaannya bagaimana?" kata Syamsul.
Syamsul menambahkan, Muktamar NU nanti sebaiknya tak memprioritaskan soal Calon Ketum PBNU belaka.