Ia pun menegaskan, Presiden Jokowi bisa memutuskan untuk 'memecat' Iwan Bule dari Ketum PSSI dan jajarannya.
Menurutnya, Jokowi tinggal berbicara dengan FIFA untuk mengganti para pengurus PSSI yang dianggap bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga:
Dua Tersangka Kasus Bongkar Pagar Stadion Kanjuruhan
"Pimpinan tertinggi di Indonesia itu namanya presiden bukan FIFA. Ketika presiden bisa berbicara kepada FIFA untuk tidak memberikan sanksi, presiden pun bisa bicara kepada FIFA agar PSSI ini sebaiknya diganti," ujarnya.
Lebih lanjut, Dede Yusuf meminta agar pemerintah melakukan audit investigasi keuangan penyelenggaraan sepakbola di Tanah Air.
Sebab, kata dia, saat ini industri sepak bola Indonesia telah menjadi bisnis dengan perputaran uang hingga ratusan miliar rupiah. "Audit investigasi harus terjadi karena ini kan bisnis ratusan miliar (rupiah).
Baca Juga:
Korban Kanjuruhan Disebut Belum Diberikan Trauma Healing
Tapi, kalau saya tanya klub klub rata-rata kan dapatnya kecil. Dari bisnis ratusan miliar itu untuk pengamanan dan untuk penjaminan para suporter sesuai undang-undang kita tuh berapa sih sebetulnya alokasinya?” kata Dede Yusuf.
Dia mengatakan demikian karena penting untuk ke depanya dalam standar operasional prosedur (SOP) dalam pengamanan.
"Supaya apa? Supaya nanti ke depan SOP-nya udah jelas biaya pengamanan sekian, biaya penyelenggaraan sekian, biaya subsidi sekian, sponsorship sekian. Nah, biaya jaminan keselamatan penonton dan suporter berapa? Itu harus kita jelaskan," tuturnya. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.