WahanaNews.co | Masyarakat dunia maya dihebohkan dengan adanya kabar penggunaan
dinar dan dirham di sebuah pasar Muamalah di kawasan Depok, Jawa Barat.
Kabar ini menjadi heboh tentunya
karena seakan rupiah sebagai mata uang sah Indonesia dilupakan.
Baca Juga:
Kasus Timah, Helena Lim Musnahkan Bukti Transaksi Harvey Moeis
Penggunaan rupiah sebagai mata uang
Indonesia sudah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Mata
Uang.
Dalam Pasal 2 disebutkan bahwa mata uang Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) adalah rupiah.
Rupiah sebagaimana dimaksud
disimbolkan dengan "Rp". Mata
uang rupiah termasuk dalam bentuk kertas dan logam.
Baca Juga:
Polsek Kualuh Hulu Ringkus Pengedar Sabu di SPBU Aek Kanopan
Ciri umum rupiah kertas paling sedikit
memuat gambar lambang negara "Garuda Pancasila" dengan frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia".
UU itu juga menegaskan bahwa Bank
Indonesia yang merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan
pengeluaran, pengedaran dan pencabutan dan penarikan rupiah.
Dalam Pasal 21
juga disebutkan bahwa rupiah wajib digunakan dalam setiap
transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran, penyelesaian kewajiban lainnya yang
harus dipenuhi dengan uang serta transaksi keuangan lainya yang dilakukan di
wilayah NKRI.
Sebelumnya, dari
pemberitaan terkait penggunaan dinar dan dirham di sebuah pasar di Depok, orang
yang membeli tidak menggunakan uang rupiah.
Jadi penjual hanya menerima mata uang
koin dirham dan dinar.
Lurah Tanah Baru, Zakky, mengungkapkan, barang yang dijual di ruko tersebut
seperti sandal, parfum sampai madu.
Berdasarkan video yang beredar viral
di media sosial, terlihat sejumlah barang seperti makanan dipamerkan untuk
diperjualbelikan.
Dalam video tersebut, tampak makanan hingga barang yang dijual dihargai dengan dirham.
Seperti brownies dihargai dengan
setengah dirham, 6 buah roti seharga 1 dirham, hingga sandal seharga 2 dirham.
Tampak salah satu penjual menunjukkan
hasil jual beli berupa koin emas senilai 1 dinar dan koin silver senilai 2
dirham. [qnt]