WahanaNews.co | Polisi membekuk pria bernama Kodir (35). Mulanya, Kodir diduga sebagai pelaku perampokan seorang wanita bernama Ida (43) di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Setelah diselidiki lebih lanjut, perampokan itu ternyata hanya cerita karangan Ida.
Baca Juga:
Teka-teki Tewasnya Wanita di Gresik: Ada Luka Sayat, Uang 150 Juta Raib
"Tidak ada laporan perampokan itu," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Christoper Panjaitan, saat dimintai konfirmasi, Senin (20/9/2021).
Dia mengatakan Ida dan Kodir sebenarnya saling kenal dan menjalin hubungan terlarang. Nah, Ida diduga sengaja mengarang perampokan tersebut demi menutupi perselingkuhannya usai motornya dilarikan Kodir.
"Yang ada hanya tipu gelap karena pelaku dan korban ini saling mengenal dan menjalin hubungan terlarang," ucapnya.
Baca Juga:
Fakta-Fakta Kasus Anak DPR RI Aniayi Pacar hingga Tewas
Ida juga telah diamankan polisi. Dia mengakui laporannya tentang perampokan itu adalah laporan palsu karena takut suaminya tahu motornya dilarikan oleh selingkuhannya.
"Motor itu dilarikan dia (Kodir), dia itu teman dekat saya. Saya takut suami saya tahu kalau saya telah menjalin hubungan terlarang dengan dia, makanya saya buat laporan motor itu hilang karena dirampok," ucap Ida yang turut diamankan di Polda Sumsel.
Ida meminta kepada polisi. Dia juga memohon maaf kepada keluarganya.
"Kepada bapak polisi Polda Sumsel saya mohon maaf atas laporan palsu saya. Kepada keluarga saya, saya juga mohon maaf khususnya suami dan anak saya," kata Ida.
Laporan palsu itu sendiri terungkap setelah Polda Sumsel menangkap Kodir pada Minggu (19/9) sore. Kodir merupakan salah satu pelaku perampokan yang dilaporkan Ida.
"Motor yang saya larikan ini rencananya mau saya gunakan sendiri. Saya hanya larikan motor dengan alasan ingin membelikan dia buah-buahan dengan kipas angin, bukan merampok," jelas Kodir.
Sebelumnya, Ida melapor ke polisi karena menjadi korban begal di Palembang, Sumsel. Ida mengaku sempat diancam pisau dan dipaksa keliling kota.
"Iya benar, laporannya sudah kita terima. Pelakunya masih kita lidik dan kita kejar," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, saat dimintai konfirmasi, Rabu (15/9).
Laporan Ida diterima di SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor: LP/B/1694/IX/2021/Spkt/PolrestabesPalembang/PoldaSumateraSelatan. Perampokan itu dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Parameswara, Ilir Barat 1, Palembang pada Sabtu (11/9) lalu sekitar pukul 16.30 WIB.
Ida mengaku saat itu dirinya sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di kawasan Kertapati, Palembang. Dalam perjalanan, Ida mengaku dihalangi empat orang sehingga seolah-olah dirinya menabrak motor para begal itu.
Ida mengaku dirinya ketakutan. Salah seorang terduga pelaku disebut mengancamnya dengan sebilah pisau.
"Saya diancam pakai pisau, ya saya takut. Saya dipaksa untuk mengikuti perintah mereka untuk jalan mengikutinya," katanya.
Dia mengatakan dirinya dipaksa mengikuti para pelaku ke tempat sepi di kawasan KM12, Alang-Alang Lebar, Palembang. Sampai di lokasi itu lah pelaku merampas motor korban dan meninggalkan korban di pinggir jalan.
"Selama perjalanan saya bilang ke pelaku, silakan kalau mau ambil motor tapi saya jangan dilukai. Tapi dia tidak menghiraukan justru mengancam dan tetap suruh saya jalan Sesampainya di sana motor saya diambil dan saya ditinggalkan di pinggir jalan," ucapnya.
Laporan Ida diterima di SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor: LP/B/1694/IX/2021/Spkt/PolrestabesPalembang/PoldaSumateraSelatan. Perampokan itu dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Parameswara, Ilir Barat 1, Palembang pada Sabtu (11/9) lalu sekitar pukul 16.30 WIB. [rin]