WAHANANEWS.CO, Pegunungan Bintang - Beredar kabar bahwa anggota TNI membakar tujuh rumah warga di Kampung Asekop dan Mimin, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Sabtu (22/2/2025).
Informasi tersebut juga menyebutkan bahwa rumah-rumah yang dibakar merupakan markas Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang kemudian dijadikan Pos TNI atau Militer.
Baca Juga:
Dua Pendaki Tewas di Puncak Carstensz, Fiersa Besari Selamat
Namun, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan merupakan berita bohong.
"Itu hoaks dan tidak benar bahwa TNI melakukan pembakaran rumah warga lalu menjadikannya pos militer," ujar Candra, Selasa (4/2/2025).
TNI Tegaskan Tidak Mengancam Warga
Baca Juga:
Polisi Terus Buru Pimpinan KKB yang Kabur dari Lapas Wamena
Selain membantah tuduhan pembakaran, Candra juga menepis klaim bahwa aparat TNI mengancam warga serta menembak hewan ternak di Kampung Asekop dan Mimin.
"Informasi yang menyebutkan bahwa TNI mengancam warga, menembak ternak, dan menjadikan gereja sebagai pos militer juga tidak benar," tegasnya.
Menurutnya, kabar tersebut sengaja disebarkan untuk memprovokasi masyarakat dan menciptakan ketakutan.
Menindak Aksi Teror
Candra menegaskan bahwa keberadaan TNI di Papua bertujuan untuk melindungi masyarakat dan membantu penegakan hukum dari ancaman teror yang dilakukan oleh OPM.
"TNI hadir untuk menjaga keamanan warga serta menindak aksi teror yang dilakukan OPM, yang sering kali mengancam, membunuh masyarakat sipil, maupun aparat keamanan TNI-Polri, serta membakar fasilitas umum, sekolah, dan rumah warga," jelasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi.
"Aparat TNI dalam bertugas selalu berpegang pada hukum dan menjunjung tinggi HAM. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," pungkasnya.
[Redaktur: RInrin Kaltarina]