Ia menegaskan bahwa Indonesia butuh generasi muda yang bergaul luas dan mudah bekerja sama, tanpa memandang latar belakang budaya dan agama.
"Generasi muda yang inovatif dan kreatif serta terbuka pada ide-ide baru. Generasi muda yang siap menghadapi tantangan global, juga lincah dan adaptif terhadap perubahan zaman," jelasnya.
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
Selain itu, Wapres meminta BNPT beserta seluruh pemangku kepentingan dapat menindaklanjuti beberapa hal, yakni: pertama, memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
"Tangkal terorisme secara berjemaah atau secara bersama-sama. Kita telah memiliki Rencana Aksi Nasional sebagai panduan kolaborasi kerja," katanya.
Ma'ruf Amin melanjutkan, "Teruskan langkah-langkah kontraradikalisasi untuk menangkal berkembangnya paham radikal dan juga deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar dengan bekerja sama dengan semua kementerian dan lembaga."
Baca Juga:
Tangkal Paham Radikal dan Teroris, BNPT Bentuk FKPT di Papua Barat Daya
Kedua, Wapres meminta BNPT merangkul kalangan muda, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan RT/RW, dengan dibantu tokoh agama dan tokoh masyarakat guna mempromosikan moderasi beragama, sekaligus memperkuat paham kebangsaan.
"Berikan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan atau di kalangan umat Islam disebut sebagai darul mitsaq," tuturnya.
Dalam agama, lanjut Wapres, kesepakatan harus dihormati, dan tidak boleh dilanggar. Pancasila adalah piagam dari kesepakatan tersebut.