WahanaNews.co | Kemunduran diri salah satu komisaris PT. Garuda
Indonesia (Persero), Yenny Wahid, sukses bikin heboh warganet khususnya di
platform media sosial Twitter.
Tercatat setidaknya ada 10
ribu tweet yang berkaitan dengan kata "Garuda" dan Yenny Wahid di Twitter.
Baca Juga:
Jadi Lambang NKRI, Apakah Burung Garuda Benar-benar Ada?
Yenny diketahui mengumumkan
pengunduran diri melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya @yennywahid
dan mengatakan hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan
Garuda.
Dia berharap pengunduran
dirinya mampu memberikan manfaat bagi perusahaan, khususnya dalam rangka
efisiensi biaya perusahaan.
"Untuk membantu
mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda, saya memutuskan untuk
mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen. Semoga langkah
kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient,
sehingga bisa lebih lincah mengudara," kata Yenny Wahid dalam unggahannya,
Jumat (13/8/2021).
Baca Juga:
Irfan Setiaputra Pastikan Garuda Tetap Beroperasi Selama Angkutan Haji 1445H/2024M
Dia sempat bercerita
sedikit, pada saat diminta mengemban tugas sebagai komisaris Garuda dirinya
mengaku sedikit segan. Pasalnya, masalah Garuda disebut Yenny sangat banyak.
"Ya saya sedih.
Walaupun awalnya saya setengah... segan untuk masuk Garuda Indonesia. Tapi,
waktu di dalam akhirnya jatuh cinta, walaupun masalahnya seabrek-abrek,"
kata Yenny.
Yenny sendiri diangkat
sebagai komisaris Garuda dalam RUPS 22 Januari 2020. Selain dirinya, Peter
Gontha, komisaris Garuda lainnya juga mengeluarkan sinyal akan undur diri
menjadi komisaris.
Hal itu diungkapkan Peter
lewat unggahan Instagramnya. Ketika dikonfirmasi detikcom, Peter mengaku mundur
dari jabatan tersebut karena merasa komisaris tidak memiliki peran. Dia bahkan
mengatakan, peran komisaris hampir tidak ada dalam pengambilan kebijakan.
"Komisaris tak berperan
tak ada gunanya. Betul, hampir zero," ujarnya kepada detikcom lewat pesan
singkat, Senin (9/8/2021).
Hari ini sendiri, Garuda
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu agenda acaranya adalah
melakukan perubahan pengurus direksi. [rin]