Momen berbagi pengalaman ini dapat membuka mata seseorang terhadap realitas kehidupan orang lain, membangun jembatan empati yang kuat.
Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi kewajiban pribadi, melainkan juga menjadi peristiwa bersama yang merangsang perkembangan empati dan kepedulian terhadap keadaan sesama dalam lingkungan sosialnya.
Baca Juga:
Asrtonom Saudi Sebut Tahun 2030 Ramadan 2 kali, Umat Muslim Puasa 36 Hari
4. Peningkatan Kualitas Hubungan Sosial
Puasa menciptakan suatu pengalaman bersama di antara individu yang menjalankannya, memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat.
Ketika orang-orang berbagi pengalaman menahan diri dari makan dan minum selama periode puasa, terbentuklah rasa persatuan yang kuat. Kegiatan berpuasa menjadi momen yang mempersatukan komunitas, menciptakan ikatan emosional yang dapat membentuk dasar untuk hubungan sosial yang lebih erat dan solid.
Baca Juga:
Tips Aman Makan Kurma saat Buka Puasa bagi Pengidap Diabetes
Selama bulan puasa, individu terlibat dalam kegiatan bersama seperti sahur dan berbuka puasa, di mana mereka dapat berkumpul dan berbagi pengalaman.
Aktivitas-aktivitas ini menciptakan peluang untuk meningkatkan pemahaman antarindividu. Melalui percakapan dan interaksi, orang-orang dapat saling berbagi nilai-nilai, harapan, dan tantangan yang mereka hadapi, memperdalam pemahaman satu sama lain.
Dengan demikian, puasa bukan hanya tentang aktivitas individu, tetapi juga tentang membangun hubungan sosial yang lebih bermakna dalam lingkungan sekitarnya.