WahanaNews.co, Jakarta - Ketika seseorang meninggal dunia, semua organ vital dalam tubuh berhenti berfungsi. Detak jantung dan napas tidak lagi terdeteksi, tubuh menjadi dingin, dan aktivitas otak pun berhenti.
Namun, penelitian telah menemukan bahwa terdapat aktivitas pada otak manusia beberapa saat setelah kematian.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Aging Neuroscience pada tahun 2021 menunjukkan bahwa otak mungkin masih aktif dan terkoordinasi selama, bahkan setelah, proses menuju kematian.
Pada saat-saat menjelang dan sesaat setelah kematian, otak mengulang kembali momen-momen tertentu.
Ketika seseorang mengalami kematian, mereka mungkin mengalami pengalaman kembali mengenai peristiwa-peristiwa yang telah mereka alami sepanjang hidup mereka, yang dikenal sebagai 'life recall'..
Baca Juga:
Menpora Dito Dukung Kolaborasi The Dudas-1 dengan Program-Program Kemenpora
"Kami mengukur 900 detik aktivitas otak di sekitar waktu kematian dan memfokuskan penyelidikan pada hal-hal yang terjadi 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdenyut," ungkap peneliti dan ahli bedah saraf di University of Louisville Amerika Serikat (AS), Dr Ajmal Zemmar, dikutip Selasa (16/4/2024).
"Tepat sebelum dan setelah jantung berhenti bekerja, ditemukan perubahan pada pita osilasi saraf, yang disebut osilasi gamma, dan juga yang lain seperti delta, tetha, alpha, dan beta," bebernya.
Osilasi otak, yang lebih umum dikenal sebagai 'gelombang otak', merupakan pola ritmis dari aktivitas otak yang biasanya hadir pada individu manusia yang masih hidup.