Ia menyebut dalam surat perjanjian yang dibuat, tidak ada kalimat eksplisit yang menyatakan keluarga tidak boleh diberi kabar.
Justru, ia menunjukkan bukti percakapan WhatsApp dengan Arief Camra yang berbunyi, “Secara perjanjian memang kejam, tapi insyaAllah kalau ada apa-apa pasti saya kabari.”
Baca Juga:
Polisi Ungkap Kematian Ibu-Anak dalam Toren, Pelaku Bujuk Korban dengan Ritual Penggandaan Uang
“Saya niatan cuma minta bantuan untuk menitipkan ibu. Tapi kok ternyata itu diviralkan dengan caption membuang,” ujar Fitriya kecewa.
Menurutnya, narasi itu sengaja dibangun untuk menyentil publik dan menghindari lonjakan calon penitipan lain ke panti tersebut.
“Supaya keluarga lain tidak ada yang berniatan untuk nitip ke sana. Aslinya bisa dijenguk dan dikabari,” tegasnya.
Baca Juga:
Modus Penggandaan Uang, Motif Pelaku Bunuh Ibu-Anak di Tambora Jakbar
Kembali Dijemput Setelah Viral
Setelah video viral itu menyebar dan berbagai pemberitaan bermunculan, pihak keluarga memutuskan untuk menjemput kembali Nasikah dari Griya Lansia.
Kini, sang ibu kembali tinggal di kos lamanya di kawasan Babatan, Surabaya. Perawatannya dilakukan secara bergilir oleh keluarga besar karena mereka tetap harus bekerja dan mengurus keluarga masing-masing.