"Kita menjaga privasi, menjaga bagaimana teman-teman konten kreator tanpa harus merasa tertekan, merasa takut di-bully dengan lingkungan yang ada di TikTok," paparnya.
Ketujuh, TikTok juga berupaya menjaga integritas dan keaslian konten dari para pengguna. TikTok bakal mengawasi konten-konten yang mengandung misleading atau misinformasi.
Baca Juga:
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Sosmed, Ini Respons Meta Cs
"Apalagi originalitas konten dari teman-teman sebaiknya dijaga, jangan copy paste atau mengupload karya orang lain," jelas Tama.
Kedelapan, TikTok juga melarang pengguna membuat konten yang mengarah ke bunuh diri atau melukai diri sendiri.
"Kalau ada konten yang mau bunuh diri dan lain-lain, pasti akan kita lakukan tindakan agar tidak jadi contoh bagi orang lain," ungkap Tama.
Baca Juga:
Merasa Dihina di TikTok, Farhat Abbas Polisikan Pablo Benua
Kesembilan, perilaku kebencian. Menurut Tama TikTok tidak menoleransi konten yang menyerang atau mengindikasikan kekerasan terhadap individu atau kelompok.
Kesepuluh, TikTok juga melarang aktivitas ilegal. Menurut Tama, pihaknya memiliki kebijakan agar para pengguna tidak menggunakan platformnya sebagai wadah untuk mempromosikan barang maupun kegiatan tidak sah.
Sebelumnya, warga TikTok berulangkali diramaikan dengan berbagai challange yang berbahaya dan memakan korban.